Selasa 12 May 2020 07:08 WIB

AS Izinkan Bekerja Picu Kekhawatiran Gelombang Baru Covid-19

Beberapa perusahaan besar di AS mulai beroperasi pada Senin (11/5).

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Dokter dan perawat mengelilingi pasien yang terpapar Covid-19 di Roseland Community Hospital, Chicago, Amerika Serikat, Selasa (28/4).
Foto: Ashlee Rezin Garcia/Chicago Sun-Times via AP
Dokter dan perawat mengelilingi pasien yang terpapar Covid-19 di Roseland Community Hospital, Chicago, Amerika Serikat, Selasa (28/4).

REPUBLIKA.CO.ID, DETROIT -- Pekerja pabrik mulai kembali ke jalur perakitan di Michigan, Amerika Serikat (AS), dan perusahaan lainnya mulai berjalan lagi pada Senin (11/5). Kondisi ini memicu kekhawatiran gelombang kedua infeksi virus korona di negara tersebut.

Dengan jutaan orang AS keluar untuk pekerjaan dan aktivitas ekonomi, semakin banyak negara bagian mengakhiri pembatasan ketat yang diberlakukan pada Maret dan April untuk memperlambat penyebaran wabah. Salah satunya beberapa pemasok mobil di Michigan, yang meminta kru kerangka mobil untuk bersiap kembali pada 18 Mei.

Baca Juga

"Kami memulai pengecoran kami minggu ini untuk mengantisipasi pesanan yang datang minggu depan," kata Kepala Eksekutif Busche Performance Group, sebuah perusahaan teknik, casting dan permesinan, Joe Perkins.

Sedangkan tiga perusahan besar pembuat mobil di  Detroit, General Motors Co, Ford Motor Co, dan Fiat Chrysler Automobiles NV telah berencana untuk memulai kembali produksi kendaraan di pabrik Amerika Utara pada 18 Mei. Berjalannya kembali sektor otomotif menjadi penting karena menyumbang 6 persen dari ekonomi AS dan mempekerjakan lebih dari 835.000 orang.

Secara keseluruhan, lebih dari 80.000 orang AS telah meninggal dalam pandemi dengan lebih dari 1,34 juta infeksi. Sedangkan wilayah Michigan saja telah  menyumbang lebih dari 4.500 kematian terkait dengan Covid-19 dan menepati peringkat keempat di antara 50 negara bagian AS.

Di Ohio, negara bagian yang sangat industri lainnya, sebagian besar toko ritel dapat mulai melayani pelanggan pada Selasa (12/5). Bahkan New York, pusat krisis virus korona di AS, akan melonggarkan langkah-langkah pembatasan sosial pada akhir pekan di beberapa bagian di luar Kota New York.

Gubernur New York, Andrew Cuomo mengharapkan, beberapa bagian dapat memulai pembukaan kembali secara bertahap menjalankan aktivitas setelah akhir pekan ini. Pesan untuk karantina di dalam rumah akan berakhir hingga 15 Mei.

Atas kondisi tersebut, para ahli kesehatan masyarakat telah memperingatkan bahwa bergerak terlalu cepat untuk membuka kembali wilayah berisiko mengembalikan jumlah kasus menjadi tinggi. Perlu ada pengujian diagnosti secara luas dan tindakan pencegahan lainnya yang dilakukan dengan tegas.

Lonjakan infeksi baru di Jerman dan Korea Selatan menunjukan upaya awal untuk mencabut pembatasan terlalu dini. Dikutip dari worldometers, Jerman mendapatkan penambahan kasus baru sebanyak 697 dengan jumlah total kasus 172,576, sedangkan Korea Selatan menambah kasus baru 35 membuat jumlah keseluruhan infeksi mencapai 10,909.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement