Selasa 12 May 2020 08:49 WIB

Target 10 Ribu Tes, IDI: Kemampuan Tes Covid-19 Baru 5 Ribu

IDI mengapresiasi langkah Gugus Tugas yang akan tingkatkan kemampuan tes Covid-19

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas kesehatan mengambil sampel darah seorang pedagang saat menggelar tes diagnostik cepat atau rapid test COVID-19 di Pasar Tradisional Mandalika, Bertais, Mataram, NTB, Senin (11/5/2020). Dinas Kesehatan Kota Mataram melakukan tes diagnostik cepat COVID-19 di pasar tersebut menyusul adanya salah satu pedagang yang meninggal dunia dengan status positif COVID-19 serta sebagai upaya “contact tracing” atau penelusuran kontak untuk memutus penyebaran virus Corona
Foto: ANTARA FOTO
Petugas kesehatan mengambil sampel darah seorang pedagang saat menggelar tes diagnostik cepat atau rapid test COVID-19 di Pasar Tradisional Mandalika, Bertais, Mataram, NTB, Senin (11/5/2020). Dinas Kesehatan Kota Mataram melakukan tes diagnostik cepat COVID-19 di pasar tersebut menyusul adanya salah satu pedagang yang meninggal dunia dengan status positif COVID-19 serta sebagai upaya “contact tracing” atau penelusuran kontak untuk memutus penyebaran virus Corona

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta kapasitas laboratorium untuk menguji spesimen virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) harus ditingkatkan. Bahkan, kapasitas pengujian kalau perlu memenuhi target presiden yaitu minimal 10 ribu tes per hari.

"Memang betul kapasitas laboratorium kita perlu ditingkatkan. Bapak Presiden menginstruksikan minimal 10 ribu tes per hari," ujar Pengurus PB IDI Bidang Kesekretariatan, Protokoler dan Public Relation Halik Malik saat dihubungi Republika, Senin (11/5).

Baca Juga

Sebab, ia menambahkan, faktanya kemampuan tes Covid-19 saat ini baru 5 ribu sampai 6 ribu per hari. Kemudian, ia menyebutkan kesiapan laboratorium dan logistik yang sudah terdaftar dalam jejaring laboratorium COVID hingga 6 Mei 2020 yaitu sebanyak 75 laboratorium tetapi baru 47 laboratorium diantaranya yang melaporkan hasil.

Karena itu, dia menambahkan, PB IDI sangat apresiasi dan mendukung langkah Gugus Tugas dalam mempercepat pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengendalikan infeksi virus tersebut. Ia menambahkan, PB IDI telah berkoordinasi dengan Gugus Tugas dan IDI di seluruh Indonesia untuk memberikan dukungan dan pemantauan terhadap pemeriksaan PCR di daerah.

"IDI di setiap wilayah turut berkoordinasi dengan Gugas Daerah," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement