Selasa 12 May 2020 09:02 WIB

AS Minta Iran Kirim Pesawat untuk Pulangkan Warganya

Sebelas warga Iran dideportasi dari AS.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Hubungan Amerika dan Iran (ilustrasi)
Foto: WORLDMATHABA.NET
Hubungan Amerika dan Iran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) mendesak Iran mengirim pesawat sewaan untuk memulangkan 11 warga negaranya yang dideportasi dari Washington. AS menuding bahwa Iran telah menghentikan proses repatriasi.

"Kami memiliki 11 warga negara Anda yang merupakan orang asing ilegal yang telah kami coba kembalikan. Anda menginginkannya kembali, jadi bagaimana kalau Anda mengirim pesawat sewaan dan kami akan kembalikan semuanya sekaligus?," ujar Plt Wakil Menteri Pertahanan, Ken Cuccinelli dalam unggahan di Twitter.

Baca Juga

Cuccinelli mengatakan, dia telah berupaya untuk memulangkan seorang profesor sains Iran, Sirous Asgari yang dibebaskan pada November karena mencuri rahasia dagang. AS menyebut, Teheran telah menunda proses pemulangan Asgari.

Pada pekan lalu, Reuters melaporkan bahwa AS akan mendeportasi Asgari yang diketahui terinfeksi virus corona. Asgari akan dipulangkan ketika dia mendapatkan izin medis untuk bepergian.

Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengatakan, Teheran telah siap untk melakukan pertukaran tahanan tetapi tidak mendapatkan tanggapan dari AS. Kedua negara diketahui telah menyerukan pembebasan tahanan karena pandemi virus corona.

Sumber-sumber Iran mengatakan, pembicaraan untuk pertukaran tawanan antara Amerika Serikat dan Iran telah dilakukan selama beberapa waktu. Washington sedang bernegosiasi untuk pembebasan Michael White, seorang veteran Angkatan Laut AS yang telah ditahan di Iran sejak 2018. Tidak diketahui siapa yang akan ditukar dengan White. Tetapi seorang pejabat AS membantah bahwa Washington sedang bernegosiasi untuk menukar Asgari dengan White seperti yang disarankan para pejabat Iran. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement