Selasa 12 May 2020 09:53 WIB

Senegal Longgarkan Karantina, Masjid akan Beroperasi Kembali

Senegal membuka karantina meski angka Covid-19 terus naik.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
Senegal membuka masjid dan gereja meski angka Covid-19 terus naik.Masjid Raya Touba, Senegal
Foto: Wikipedia
Senegal membuka masjid dan gereja meski angka Covid-19 terus naik.Masjid Raya Touba, Senegal

REPUBLIKA.CO.ID, DAKAR – Presiden Senegal, Macky Sall, mengumumkan pembukaan kembali masjid dan gereja. Selain itu, pemerintah juga mengambil keputusan untuk melonggarkan aturan pembatasan lainnya, yang ditujukan untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19. 

Presiden Macky Sall, sebelumnya memerintahkan tempat ibadat ditutup pada Maret lalu. Pihaknya juga memberlakukan jam malam, dari petang hingga subuh.

Baca Juga

Sejak saat itu, laju harian kasus-kasus baru telah meningkat. Senin (11/5) kemarin, tercatat ada 177 kasus, yang nominalnya lebih tinggi dari sebelumnya, yaitu 104 kasus. Peningkatan penularan terjadi antar komunitas di daerah hotspot, seperti kota suci Touba.

Total, Senegal telah mencatat 1.886 kasus virus corona secara total. Sementara kematian di negara tersebut mencapai 19 kasus.

Dilansir di Reuters, Sall, seperti para pemimpin lainnya di Afrika Barat, menghadapi tekanan publik. Ia harus menemukan cara yang lebih berkelanjutan, dalam menyeimbangkan kesehatan masyarakat dengan realitas ekonomi untuk menghadapi epidemi. Hal ini telah diperingatkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di seluruh Afrika selama bertahun-tahun.

"Dalam perkiraan terbaik, Covid-19 akan terus beredar di negara ini hingga Agustus, atau bahkan September. Fase baru ini, tidak akan berlangsung dalam beberapa pekan, tetapi hitungan tiga atau empat bulan. Kita perlu belajar untuk hidup berdampingan dengan virus," ujar Presiden Macky Sall, dikutip di Reuters, Selasa (12/5).  

Sall juga mengatakan, jam malam yang sebelumnya berlaku pukul 20.00 hingga 06.00, akan dipersingkat satu jam di pagi hari dan satu jam di malam hari. Pasar mingguan juga sudah bisa dibuka kembali.  

Beberapa pemerintah Afrika Barat lainnya, termasuk Burkina Faso dan Ghana, telah mengumumkan pelonggaran pembatasan yang sama bulan ini. Mereka juga menyerukan warganya untuk mengenakan masker dan mempraktikkan menjaga jarak sosial.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement