Selasa 12 May 2020 09:53 WIB

Pasien Sembuh dari Covid-19 di Irak Dapat Stigma Negatif

Pasien sembuh di Irak masih dicurigai menyebarkan virus corona di tempat tinggalnya.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Pekerja medis mengecek kondisi pasien virus corona, ilustrasi.
Foto: AP
Pekerja medis mengecek kondisi pasien virus corona, ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Seorang pasien yang telah sembuh dari infeksi virus corona mendapatkan stigma negatif di beberapa penduduk Irak. Salah satunya dirasakan Mohannad Ennezi yang telah berada di bangsal isolasi di sebuah rumah sakit di Mosul, Irak selama hampir sebulan.

Ennezi telah dinyatakan pulih dan dibolehkan pulang, tetapi dia mendapatkan pandangan negatif dari beberapa masyarakat. Dia dicurigai dapat menyebarkan virus corona di lingkungan tempat tinggalnya.

Baca Juga

Ennezi merasa tidak nyaman karena kerap menjadi pusat perhatian bagi sejumlah warga sekitar. Pria berusia 35 tahun itu mengatakan, beberapa orang menghindari untuk melakukan kontak dengannya atau sekadar menyapa ketika bertemu di jalan.

Belum lama ini seorang pria menguntit Ennezi selama dalam perjalanan ke sebuah supermarket secara diam-diam. Ketika berada di supermarket, pria tersebut membicarakan Ennezi kepada penjaga toko.

"Orang itu berkata, 'Itu Mohannad, orang yang terinfeksi virus corona!' kemudian penjaga toko menjawab, 'Jadi, apa dia bukan manusia?'," ujar Ennezi.

Ennezi mengatakan kepada Reuters bahwa sebagian besar keluarga, saudara, dan teman-temannya telah memberikan dukungan terhadap kesembuhan dirinya. Mereka kerap menelpon Enezzi secara berkala sejak dia pulang dari rumah sakit pada bulan lalu.

Belum lama ini, Ennezi kembali mengunjungi klinik tempat dia dirawat untuk melakukan pemeriksaan. Beberapa anggota keluarga Ennezi juga terinfeksi virus corona, termasuk ayahnya yang sudah lanjut usia.

Ennezi merasa bersalah karena telah menularkan infeksi virus corona kepada keluarga dan orang-orang di sekitarnya. Meski keluarganya telah dinyatakan sembuh, dia mengaku telah memikul beban berat dari infeksi tersebut.

"Hal yang paling sulit bagi saya adalah (memikirkan) keluarga saya dan orang-orang yang telah melakukan kontak dengan saya. Saya selalu memikirkan mereka. Saya merasa memikul beban yang berat," kata Ennezi.

Dalam kunjungannya ke klinik, Ennezi memberikan rasa hormat kepada penjaga keamanan di pintu gerbang serta menyambut beberapa dokter dan perawat yang merawat dirinya. Dia juga mengunggah foto dirinya yang sedang berjabat tangan dengan dokter. Setelah dinyatakan sembuh, Ennezi mendapatkan sertifikat kesehatan dari rumah sakit yang menyatakan bahwa dia dapat melanjutkan aktivitasnya sehari-hari.

Ennezi yang berprofesi sebagai jurnalis terinfeksi virus corona pada Maret setelah pulang umrah dari Arab Saudi. Ketika itu, dia diberikan surat kesehatan yang dikeluarkan oleh rumah sakit Al-Salam. Surat itu menyatakan bahwa dia telah sembuh dari virus corona. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement