Selasa 12 May 2020 10:42 WIB

Pertimbangan Iran Buka Kembali Masjid dan Pusat Ekonomi   

Iran longgaarkan karantina meski angka Covid-19 masih tinggi.

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Iran longgaarkan karantina meski angka Covid-19 masih tinggi. Ilustrasi penutupan masjid-masjid di Iran.
Foto: AP Foto / Vahid Salemi
Iran longgaarkan karantina meski angka Covid-19 masih tinggi. Ilustrasi penutupan masjid-masjid di Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, IRAN – Iran memutuskan membuka kembali masjid-masjid mulai Selasa (12/5). Pemerintah akan menerapkan langkah-langkah dalam upaya untuk tetap menekan penyebaran virus corona.

Direktur Organisasi Pengembangan Islam, Mohammad Qomi, mengatakan keputusan untuk membuka kembali masjid itu dibuat dengan terlebih dahulu berkonsultasi dengan Kementerian Kesehatan Iran. Pemerintah Iran membuka masjid meskipun beberapa bagian negara masih terjadi peningkatan infeksi terhadap virus.

Baca Juga

Kantor berita Tasnim melaporkan pada Ahad (10/5) bahwa sebuah kabupaten di Iran barat daya telah dilockdown untuk mencegah penyebaran virus corona. Juga mengutip Gubernur Provinsi Khuzestan yang mengatakan telah terjadi peningkatan tajam dalam kasus-kasus baru di seluruh provinsi.

Jumat lalu, sholat jamaah dilanjutkan di 180 kota di Iran dan kota-kota yang dianggap masih memiliki risiko rendah terhadap penularan. Sedangkan di Kota Taheran dan beberapa kota besar lainnya belum akan membuka masjid. 

Dilansir dari Ahram online, Presiden Hassan Rouhani mengatakan akan membuka kembali sekolah-sekolah mulai pekan depan. Iran telah mencabut larangan perjalanan antarkota dan mal, sehingga pusat perbelanjaan besar dapat kembali beroperasi.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianush Jahanpur mengatakan total kematian akibat virus korona meningkat 45 orang dalam 24 jam terakhir. Total jumlah kematian akibat wabah corona menjadi 6.685 orang. Sedangkan jumlah kasus yang didiagnosis terifeksi covid-19 mencapai 109.286 kasus.

Iran merupakan salah satu negara di Timur Tengah yang paling terpukul oleh virus covid-19. Namun memilih mulai melonggarkan pembatasan dan menjalankan kehidupan normal untuk menjaga perekonomi. 

Kendati demikian, para pejabat kesehatan juga telah berulang kali memperingatkan, bahwa pelonggaran pembatasan tersebut dapat kembali menyebabkan lonjakan jumlah infeksi yang baru.

Rouhani juga mengumumkan penggantian Menteri Industri, Tambang dan Perdagangan Iran, Reza Rahmani pada Senin (12/5). Keputusan tersebut dibuat sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian negara.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement