REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Iran membantah laporan bahwa negara-negara yang terlibat dalam proses Astana telah membuat keputusan mengenai masa depan Suriah.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi menanggapi isu tentang "negara-negara proses Astana membuat keputusan mengenai masa depan negara Suriah".
Mousavi membantah laporan tersebut karena tidak mencerminkan kenyataan.
"Berita bahwa negara-negara proses Astana telah membuat keputusan tentang masa depan negara Suriah tidak mencerminkan kebenaran," lapor Kantor Berita Mahasiswa Iran (ISNA) mengutip pernyataan Mousavi.
Mousavi menegaskan bahwa pemerintah Teheran selalu bersama negara dan bangsa Suriah.
Dia menambahkan bahwa "masa depan Suriah harus diputuskan oleh rakyat Suriah sendiri".
Sebelumnya, media Rusia menulis bahwa "Rusia, Turki dan Iran berencana untuk menurunkan Bashar al-Assad dengan membentuk pemerintahan transisi yang diikutsertakan oleh pihak oposisi.
Link: https://www.aa.com.tr/id/dunia/iran-bantah-klaim-buat-keputusan-pergantian-rezim-suriah/1837460