REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Tiga orang nelayan berhasil diselamatkan Kapal Patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) dari Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PPLP) Tanjung Perak Surabaya, yakni KN.Chundamani P- 116. Ketiganya merupakan awak kapal yang mengalami musibah tenggelam di alur Sungai Barito, Kalimantan Tengah, Senin (11/5).
Ketiga nelayan tersebut merupakan masyarakat nelayan dari Anjir Muara Tengah Kabupaten Barito, Kalimantan Tengah.
Kepala pangkalan PLP Kelas II Tanjung Perak Surabaya, Mulyadi menjelaskan kronologis musibah tersebut terjadi tadi malam (11/5) sekitar pukul 18:30 WIB. Kata dia, sebuah kapal nelayan yang membawa tiga orang nelayan sedang melintas melewati dermaga Navigasi Banjarmasin mengalami kebocoran dan tenggelam sangat cepat sehingga mereka berenang dan hanyut terbawa arus.
“Di malam itu, salah seorang anggota jaga kapal patroli KN. Chundamani P-116 sedang bertugas di sekitar lokasi kejadian mengetahui dan langsung menolong dengan melempar Lifebuoy. Ketiga nelayan tersebut akhirnya dapat di evakuasi dengan selamat,” kata Mulyadi.
Dari keterangan salah satu korban, mereka berlayar dari daerah Tabunganen menuju Anjir dengan membawa ikan, kepiting, dan udang hasil tangkapan. Saat melintas melewati alur barito kapal mengalami kebocoran dan tenggelam sangat cepat.
“Sekitar pukul 21.00 WIB Ketiga korban yang merupakan nelayan dari daerah Anjir Muara Kabupaten Barito kita antar ke Pos Dermaga Distrik Navigasi Banjarmasin dan setelah diberikan bantuan pakaian dan makanan dibantu pula menghubungi keluarga mereka untuk penjemputan,” ujar Mulyadi.
Di masa pandemi Covid-19, KPLP melalui Pangkalan PLP terus bersiaga dan meningkatkan pengawasannya dalam menjaga keselamatan dan pelayaran di perairan Indonesia. Kapal patroli milik Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan terus melakukan patroli dan beroperasi dengan tetap memperhatian dan melaksanakan protokol kesehatan Covid-19.