Selasa 12 May 2020 14:33 WIB

Masjid Ulakan Pariaman Masih Gelar Semua Sholat Berjamaah

Semua sholat berjamaah masih digelar di Masjid Ulakan Pariaman.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Hafil
Masjid Ulakan Pariaman Masih Gelar Semua Sholat Berjamaah. Foto: Masjid Raya Syekh Burhanuddin Ulakan di Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat
Foto: Republika/Febrian Fachri
Masjid Ulakan Pariaman Masih Gelar Semua Sholat Berjamaah. Foto: Masjid Raya Syekh Burhanuddin Ulakan di Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Khalifah ke-XV Syekh Burhanuddin Buya Hery Firmansyah Tuanku Khalifah mengatakan warga Nagari Ulakan di Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman, masih menggelar sholat berjamaah seperti sholat fardhu, sholat Jumat dan sholat tarawih. Buya Hery menyebut Ulakan masih diyakini sebagai zona hijau dan masih negatif dari penularan virus corona atau covid-19.

"Kami insya allah masih zona hijau. Belum banyak orang yang pulang dari rantau," kata Buya Hery kepada Republika belum lama ini.

Baca Juga

Buya Hery yang merupakan penerus Syekh Burhanuddin ulakan, menambahkan sejak wabah corona mulai merebak di Sumbar dan sudah ada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masyarakat Ulakan sudah mendengar imbauan pemerintah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan kepolisian agar tidak menciptakan keramaian.

Termasuk meniadakan sholat berjamaah ke masjid dulu sementara waktu.

Tapi masyarakat Nagari Ulakan menurut Buya Hery masih yakin tetap aman dari corona dengan tetap melaksanakan sholat berjamaah ke masjid.

Selain itu menurut Buya Hery mayoritas masyarakat Ulakan juga meyakini bahwa setiap musibah, penyakit termasuk virus corona datang dari Allah SWT. Meski sholat berjamaah tetap digelar, masyarakat Ulakan menutup sementara makam Syekh Burhanuddin Ulakan yang terletak di belakang Masjid Raya Syekh Ulakan.

Makam yang berada di dalam sebuah bangunan tersebut kini dirantai dan digembok. Makam Syekh yang menyebarkan agama Islam pertama kali di Sumatera Barat itu hanya bisa dilihat dari balik terali besi.

Qadhi (Hakim Agama) Tarekat Syattariyah, Ali Imran mengatakan biasanya beberapa bulan sebelum memasuki Ramadhan, ada banyak jamaah tarekat Syattariyah  yang berziarah ke makan Syekh Ulakan untuk mengenang dan mendoakan guru mereka.

"Kalau tidak ada wabah ini, sudah ramai yang berkunjung ke makam Syekh Ulakan," ucap Ali.

Sebelumnya pemerintah provinsi Sumatra Barat memang memberikan kelonggaran untuk daerah atau wilayah tertentu menjalankan aktivitas normal. Dengan catatan harus dipastikan semua warga yang ada di sebuah nagari tersebut negatif covid-19 dan sudah tidak ada lagi orang baru masuk atau orang rantau pulang kampung.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement