REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Kepala kepolisian daerah (Kapolda) Jambi Irjen Firman Shatyabudi berjanji akan menindak tegas seluruh pelaku Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Batu Kerbau, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo, Jambi. Hal ini menyusul kasus penusukan terhadap kapolsek dan penyanderaan terhadap sejumlah personel saat menggelar razia di lokasi penambangan emas ilegal tersebut.
"Untuk kasus PETI yang terjadi di Bungo saya tegaskan masih di proses, tidak ada kompromi kasus itu namun kepolisian tetap mencarikan solusi paling pas dan proses penegakan hukum tetap berjalan," kata Firman Shantyabudi, Selasa (12/5).
Kapolda Jambi juga berharap, peristiwa yang terjadi di Kabupaten Bungo tersebut tidak terjadi lagi. Hingga saat ini, Kepolisian Daerah Jambi (Polda Jambi) belum menetapkan tersangka dalam kasus PETI di Bungo karena kejadian ini terjadi pada Ahad (10/5).
Selain itu, masih dalam proses penyidikan karena saat dilakukan penertiban para pelaku sudah meninggalkan lokasi dan hanya ada alat berat saja di sana yang berujung aksi penolakan oleh warga. "Saat ini pelaku PETI di Bungo belum ditetapkan siapa tersangka, masih dalam proses penyidikan," kata Irjen Pol Firman Shantyabudi.
Sebelumnya Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Kuswahyudi Tresnadi, mengatakan, pihaknya akan tindak tegas seluruh pelaku PETI yang ada di sana dan kasusnya tengah diselidiki. Situasi saat ini sudah mulai kondusif kembali.
Sebelumnya pihaknya mendapatkan informasi adanya aksi penyanderaan personel gabungan Polres Bungo dan Polsek Pelepat oleh masyarakat Desa Batu Kerbau, pada Minggu (10/5) pada pukul 23.15 WIB. Kemudian, Kapolres Bungo, AKBP Tri Saksono Puspo Aji, langsung turun memimpin evakuasi terhadap personil tersebut dan pada Senin dini hari (11/5) sekitar 02.30 WIB berhasil membebaskan para sandera dan tidak ada korban dalam pembebasan tersebut.