Selasa 12 May 2020 14:57 WIB

Gugus Tugas: Daerah tanpa PSBB Bisa Tahan Laju Covid-19

Bali sukses menahan laju penyebaran Covid-19 dengan memanfaatkan kearifan lokal.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo
Foto: dok. BNPB
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan sejumlah daerah yang tidak menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mampu menahan laju pertambahan pasien positif virus corona jenis baru (Covid-19). Dia mengatakan salah satu provinsi yang tidak menerapkan PSBB, yaitu Bali, sukses menahan laju penyebaran Covid-19.

"Ada daerah yang tidak menerapkan PSBB, tapi laju penambahan positif berkurang, pasien banyak yang sembuh dan tidak ada penambahan kematian," ujar dia dalam konferensi pers melalui video di Jakarta, Selasa (12/5).

Baca Juga

Menurut Doni, Bali dapat secara maksimal memanfaatkan kearifan lokal desa adat yang dimiliki dalam mencegah makin luas penularan virus tersebut. "Bali maksimal memanfaatkan kearifan lokal, menggerakkan desa adat, gotong royong berbasis adat, jadi di tingkat desa adat ada gugus tugas tingkat desa adat," kata dia.

Gubernur Bali I Wayan Koster menyampaikan ketentuan hukum desa adat dipatuhi masyarakat dan mampu meningkatkan kedisiplinan masyarakat Bali. Ia mengatakan terdapat 1.493 desa adat di Bali. Desa adat itu menjadi andalan utama dalam mengendalikan kedisiplinan masyarakat di wilayah masing-masing, termasuk menjaga agar tidak ada orang luar desa adat masuk wilayahnya sehingga menekan penyebaran Covid-19.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement