Selasa 12 May 2020 15:37 WIB

Korban Kebakaran Kapal Tanker Belawan Sulit Dikenali

Jenazah korban sulit dikenali karena dalam kondisi hangus terbakar.

Jenazah korban kebakaran kapal tanker sulit dikenali karena dalam kondisi hangus terbakar (Foto: kapal tanker MT Jag Leela terbakar)
Foto: Antara/Septianda Perdana
Jenazah korban kebakaran kapal tanker sulit dikenali karena dalam kondisi hangus terbakar (Foto: kapal tanker MT Jag Leela terbakar)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Korban meninggal dunia akibat kebakaran kapal tanker MT Jag Leela di Pelabuhan Belawan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), masih dalam proses identifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Dari tujuh korban meninggal dunia tersebut, lima di antaranya dalam kondisi hangus terbakar sehingga sulit dikenali.

"Yang lima jenazah sulit dikenali," kata Wakil Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Medan, AKBP Zulkhairidi Medan, Selasa (12/5).

Baca Juga

Untuk mempermudah identifikasi jenazah korban, kata Zulkhairi, pihak rumah sakit juga telah mendirikan posko Post Mortem untuk mengambil data-data dari pihak keluarga. Pihak keluarga yang merasa kehilangan orang terdekatnya yang berkaitan dengan musibah kapal tanker diharapkan segera melapor ke posko.

"Kalau untuk yang jasadnya utuh bisa lebih cepat identifikasinya. Namun, kalau yang sudah tidak utuh ini akan berlanjut sampai pemeriksaan anti mortem dan pos mortem untuk proses identifikasi," katanya.

Kebakaran yang terjadi di kapal tanker MT Jag Leela di Pelabuhan Belawan juga menyebabkan 22 orang terluka. Korban yang terluka akibat kebakaran tersebut dibawa ke Rumah Sakit PHC Belawan dan Rumah Sakit TNI AU Belawan untuk menjalani perawatan.

Kapal tanker sepanjang 250 meter milik MT Jag Leela yang digunakan untuk mengangkut minyak terbakar pada Senin (11/5) sekitar pukul 08.30 WIB, ketika sedang ditambatkan di galangan kapal milik PT Waruna Nusa Sentana Shipyard di Pelabuhan Belawan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement