Selasa 12 May 2020 18:42 WIB

Gugus Tugas Yakin Bisa Uji 10 Ribu Spesimen Per Hari

Uji spesimen diperbanyak seiring penambahan alat produksi kesehatan.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Teguh Firmansyah
Dokter patologi klinik memeriksa sampel media pembawa virus Corona. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Umarul Faruq
Dokter patologi klinik memeriksa sampel media pembawa virus Corona. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Harmensyah menyebut Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 masih berupaya meningkatkan kecepatan dan intensitas pengujian Covid-19. Percepatan itu juga sesuai dengan arahan presiden.

"Kami juga melakukan percepatan pengujian spesimen dan produksi alat kesehatan, karena sesuai arahan bapak presiden, minimal kita harus melakukan pengujian 10 ribu per hari," kata Harmensyah dalam rapat bersama Komisi VIII DPR RI, Selasa (12/4).

Baca Juga

Peningkatan yang dilakukan meliputi alat laboratorium hingga persiapan sumber daya manusia. Menurut dia, hal itu diperlukan untik mempercepat tes swab.

Dalam kaitan percepatan itu, Harmensyah mengatakan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sudah membuat laboratorium mobile untuk mendukung kapasitas tes Polymerase Chain Reaction (PCR) sebanyak 262 dalam 24 jam. BPPT juga bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga, PT Hepatika Mataram dalam proses uji validasi 10 ribu tes antibodi.

"Industri yang bisa kita kejar saat pandemi covid ini. BPPTR bekerja sama dengan Bio Farma bandung dan Nusantik dalam produksi PCR test kit 50 ribu unit," tambah Harmensyah.

Sementara Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Dody Ruswandi mengklaim akhir pekan ini kapasitas tes Covid-19 sudah bisa naik. Sehungga, angka yang terdeteksi semakin naik dengan angka yang positif yang juga dimungkinkan melonjak.

"Nanti mungkin jangan kaget bapak ibu bahwa minggu depan itu akan cenderung banyak naiknya. Secara teknis memang harusnya itu, karen supaya kita bisa mempercepat selesainya covid ini, memang jumlah testing harus kita naikkan," kata dia.

Peningkatan kapasitas ini diharapkan juga menjangkau daerah. Sehingga, penanganan Covid-19 di daerah juga dapat dipercepat. "Harapan kita bisa mencapai 40 ribu," ujar Dody.

Dengan ditambahnya kemampuan uji tes, BNPB berharap masa puncak Covid-19 ini bisa terjadi di awal Juni 2020. "Kalau puncak di sana, kita juga harus siap dengan kapasitas RS. InsyaAllah nanti kalau semuanya testing ini selesai, dan puncaknya bisa tercapai, dan setelah itu mudah-mudahan bisa landai ke bawah," kata Dody menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement