Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Twitter memperkenalkan label baru untuk menandai tweet dengan kesalahan informasi terkait Covid-19, perusahaan mengumumkan hari ini dilansir dari The Verge, Selasa (12/5).
Label harus memudahkan pengguna mengetahui apakah tweet memiliki klaim yang menyesatkan atau tidak diverifikasi dan mengarahkan pengguna ke sumber daya tentang Covid-19.
Label baru akan terhubung ke halaman yang dikuratori oleh Twitter atau ke "sumber terpercaya eksternal" yang dapat memberikan informasi tentang klaim yang dibuat dalam tweet, menurut Twitter.
Baca Juga: Twitter Donasikan US$ 1 Juta untuk Jurnalis Peliput Wabah Corona
Twitter juga dapat menerapkan peringatan pada tweet jika bertentangan dengan pedoman Covid-19 dari para pakar kesehatan masyarakat. Peringatan itu akan mencakup tweet dengan pesan dari Twitter, dan untuk melihat tweet yang sebenarnya.
Perusahaan juga membuat rubrik untuk mengevaluasi tindakan mengambil tweet dengan konten yang salah atau menyesatkan di tiga kategori berbeda dan berdasarkan pada "kecenderungan untuk mencelakakan" dalam tweet tersebut.
Twitter mulai menerapkan label baru untuk tweet "berisi media sintetis dan manipulasi" pada Februari tahun ini. Twitter juga telah berjanji menghapus tweet terkait Covid-19 yang menyesatkan yang bisa menghasut orang untuk terlibat dalam apa yang dianggapnya sebagai "aktivitas berbahaya."