REPUBLIKA.CO.ID, SEKAYU -- Gerakan Perempuan Muba Peduli terus berbuat di tengah wabah Covid-19 ini, Senin (11/5) gerakan yang diinisiasi Ketua TP PKK Muba Thia Yufada Dodi Reza tersebut berbagi dengan warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II B Sekayu.
Sebanyak 1.000 masker dan 1.000 takjil dibagikan gratis untuk berbuka puasa bagi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II B Sekayu.
"Ini bagian dari Gerakan Perempuan Peduli Muba, seluruh organisasi perempuan bersatu, dimana gerakan ini lahir sejak adanya wabah Covid-19 bahkan sebelumnya Gerakan Perempuan Muba Peduli juga telah menyalurkan bantuan berupa APD, masker, wastafel portabel dan juga sembako melalui Sekretariat Gugus Tugas Covid-19 untuk meringankan beban masyarakat terdampak Covid-19," ujar Ketua TP PKK Muba Hj Thia Yufada.
Dengan adanya kunjungan ini, Thia Yufada mengatakan, pihaknya ke depan berharap komunikasi dengan Lapas Klas II B Sekayu dapat makin terbuka.
"Kami titipkan warga binaan, kita tahu banyak kekhawatiran. Namun, saya yakin Lapas Klas II B Sekayu akan memberikan yang terbaik bagi warga binaan," ujar Thia.
Pihaknya pun memberikan penghargaan setinggi-tingginya bagi petugas Lapas yang telah bekerja keras termasuk dalam menghadapi pandemi Covid-19. Selain itu juga memberikan apresiasi atas inovasi produk berupa gelang tag radio frequency identification (RFID), yang digagas Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Sekayu, dan Gelang elektronik ini digunakan untuk melakukan penghitungan jumlah penghuni dengan berbasiskan teknologi.
"Inovasi ini diterapkan dalam rangka menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM). Sekali lagi kami apresiasi inovasi tersebut dan terus berinovasi," ujarnya
Sementara, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Sekayu Pudjiono berterima kasih dengan apa yang telah dilakukan Ibu Bupati Muba Thia Yufada melalui Gerakan Perempuan Muba Peduli terhadap warga binaan.
"Kita terkejut dengan adanya kunjungan ini. Kita ucapkan banyak terima kasih. Kita mendapatkan masker dan takjil, memang harus diakui kita belum bisa memproduksi masker karena keterbatasan SDM, bahan baku dan peralatan. Dengan adanya pembagian masker ini, kita nilai sangat berguna dan bermanfaat terutama bagi warga binaan," tandasnya.
Semoga ini juga dapat menginspirasi dan memotivasi diri kita untuk saling berbagi, terutama disaat pandemi Covid-19 seperti saat ini dan mari kita bersatu melawan covid-19 dan bersatu mentaati semua hikbauan dan protokol kesehatan ujarnya .