Selasa 12 May 2020 21:03 WIB

Ribuan Pekerja di Riau Dirumahkan

jumlah tenaga kerja yang terkena PHK mencapai 399 orang

Gelombang PHK (ilustrasi)
Foto: republika
Gelombang PHK (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU — Sekitar 4.823 pekerja di Riau telah dirumahkan, dan 399 orang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat wabah COVID-19 masuk ke daerah berjuluk “Bumi Lancang Kuning” itu.

Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Riau di Pekanbaru, Selasa, jumlah tenaga kerja yang terkena PHK mencapai 399 orang. Namun, itu baru berdasarkan perusahaan yang melakukan pelaporan ke instansi tersebut.

"Ini laporan dari 116 badan usaha yang masuk ke Dinas Tenaga Kerja," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Riau, Jonli dalam pernyataan pers di Pekanbaru.

Menurut dia, ada 4.823 pekerja yang melaporkan telah dirumahkan perusahaan dan badan usaha.

"Sejak pandemi corona melanda Indonesia, khususnya Riau memang berdampak terhadap dunia usaha. Sejak 1 April hingga 11 Mei ini, sudah 4.823 pekerja dirumahkan oleh badan usaha," ujarnya.

Ia mengatakan alasan perusahaan melakukan PHK maupun merumahkan pekerja karena untuk mengurangi biaya operasional selama pandemi sebabomzet, pendapatan dan keuntungan perusahaan menurun drastis akibat wabah COVID-19.

Hanya saja, ia belum merincikan sektor usaha apa yang paling banyak merumahkan pekerja maupun melakukan PHK.

Sementara itu, seorang pekerja kafe di Pekanbaru bernama Dani menjadi salah satu pekerja yang sudah dirumahkan selama tiga bulan terakhir karena tempat usahanya tutup sementara. Ia mengaku belum tahu sampai kapan dirumahkan karena belum ada panggilan dari tempatnya bekerja.

Selama dirumahkan ia juga tidak menerima gaji, dan belum jelas apakah akan mendapatkan tunjangan hari raya (THR) Idul Fitri tahun ini.

“Saya berharap sih ada THR biar bisa nyambumg sampai bulan berikutnya. Lagipula dari pemerintah belum ada bantuan, jadi makin sulit,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement