REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK -- Masyarakat masih berjuang dalam pencegahan penyebaran virus Corona (Covid-19). Meski dalam kondisi terbatas, Peringatan Nuzulul Qur'an 1441 H tetap dilaksanakan dengan suasana khusyuk dan sederhana. Seperti yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Al-Hikam Depok, Selasa (12/5).
Para santri yang tidak mudik atau menjalani isolasi mandiri di pesantren dengan standar Covid-19 menggelar peringatan peristiwa turunnya Alquran. "Kita tetap menyelenggarakan acara ini ditengah pandemi Covid-19. Karena para santri di pesantren ini tidak pulang kampung dan penyelenggaraannya secara terbatas," ujar Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Hikam Depok KH. Yusron Ash-Shidqi di Jalan. H. Amat, Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok, Selasa (12/5).
Menurut Yusron, momentum peristiwa turunnya Alquran adalah mengingat kembali betapa kemuliaan umat ini yakni ada pada upaya kembali mendekat kepada Alquran secara lafadz, pengertian makna, penghayatan, dan pengamalannya.
"Perlu untuk syiar dan menghidupkan suasana ramadhan yang cukup berbeda kali ini. Salah satunya dengan memperbanyak tilawah Alquran, memahami isi kandungannya dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari," terang Putra Bungsu Almarhum KH. Hasyim Muzadi ini.
Yusron mengungkapkan, dalam menghadapi masa pandemi Covid-19 perlunya stabilitas psikis dan kontinyuitas ibadah sebagai kunci utama. Untuk itu, dalam momentum ini agar bersama-sama bertindak benar dan bersabar. "Kita harus sadar sedang diuji oleh Allah. Sehingga menjadi lebih semangat mengerjakan soal ujian ini," ucapnya.
Dalam kegiatan Nuzulul Qur'an Al Hikam, dimulai dengan Khataman Alquran, Sholawat Mahalul Qiyam, Taushiyah singkat dan ditutup dengan doa bersama. "Doa agar Kota Depok dan bangsa Indonesia dijauhkan dari musibah. Sehingga, selepas Ramadhan bisa beribadah dengan tenang dan beraktivitas sebagaimana sediakala," harap Yusron.