REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia mengatakan, Muslim di negaranya harus mematuhi standar operasional prosedur (SOP) saat merayakan Idul Fitri pada 24 Mei mendatang, termasuk membatasi jumlah orang pada satu waktu. Direktur Jenderal Kesehatan Noor Hisham Abdullah mengatakan, pemerintah meminta pertemuan antaranggota keluarga saat Idul Fitri maksimal dihadiri 20 orang.
“Jika itu adalah apartemen kecil, itu tidak boleh 20 orang sekaligus,” ujar dia dalam konferensi pers, Selasa (12/5).
Noor Hisham mengatakan, SOP Kementerian Kesehatan tetap berlaku saat Idul Fitri. Warga diminta tetap menjaga jarak sosial dan melindungi warga lanjut usia, seperti tidak berjabat tangan atau berciuman.
“Kita harus menjalankan praktik kebersihan diri pribadi, mencuci tangan, dan menggunakan pembersih," kata dia.
Noor Hisham mengatakan, 50 persen kematian Covid-19 berasal dari individu berusia 60 tahun ke atas, sementara pasien dengan penyakit tidak menular (NCD) seperti diabetes dan tekanan darah tinggi menyumbang 85 persen jumlah kematian. Dia juga menyarankan, warga Malaysia membatasi kunjungan keluarga selama Idul Fitri atau mudik karena akan sulit mempraktikkan social distancing.
"Kami tidak tahu dan tidak bisa melihat virus, mungkin kami memiliki virus tetapi (tanpa disadari) kami memaparkan penyakit itu kepada orang tua dan kakek-nenek," kata dia.