REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Ratusan korban banjir di Gampong Garot, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, yang mengungsi di bangunan sekolah dasar, mulai meninggalkan tempat pengungsian. Mereka mulai kembali ke rumah masing-masing.
Koordinator pengungsi SDN Garot, Aceh Besar, Ridwan Yahya, mengatakan, sebagian besar korban banjir sudah meninggalkan tempat pengungsian tersebut. Mereka mengungsi sejak Jumat (8/5) malam.
"Mereka kembali ke rumah masing-masing sejak Selasa (12/5) setelah sahur. Kondisi banjir sudah surut. Hanya beberapa rumah yang masih tergenang air," kata Ridwan, Selasa.
Ridwan yang juga kepala dusun di Gampong Garot, mengatakan, jumlah korban banjir yang mengungsi di SDN Garot, Aceh Besar, mencapai 156 kepala keluarga dengan 605 jiwa. Namun, setelah beberapa hari bertahan di sekolah dasar tersebut, sebagian besar kembali ke rumah mereka, sehingga korban banjir yang bertahan sebanyak 82 kepala keluarga atau 304 jiwa.
"Kini, tersisa dua hingga tiga kepala keluarga lagi. Mereka yang masih bertahan tersebut rumahnya termasuk parah terkena dampak banjir akibat hujan deras beberapa waktu lalu," kata Ridwan Yahya.
Terkait korban banjir yang mengungsi tersebut, Ridwan menyebutkan jika memang mereka masih belum bisa kembali, maka akan direlokasi ke Gedung PKK Gampong Garot. Namun, dapur umum masih tetap siaga di lokasi pengungsian.
"Menyangkut logistik, kondisinya saat ini berlebihan. Kelebihan logistik ini nantinya akan dibagi merata kepada masyarakat korban banjir," kata Ridwan.