REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Larangan mudik dan pembatasan transportasi yang saat ini diberlakukan pemerintah, diprediksi akan membuat penurunan jumlah kendaraan yang melintas di tol PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan, secara umum penurunan kendaraan kurang lebih sekitar 62,5 persen saat arus mudik Lebaran Idul Fitri 2020.
“Penurunan ini terhadap rata-rata saat lalu lintas selama masa pandemi Covid-19,” kata Heru dalam konferensi video, Selasa (12/5).
Dia menjelaskan, prediksi penurunan jumlah kendaraan yang melintas saat mudik diasumsikan karena adanya pengendalian trasnportasi yang hingga saat ini masih berlaku. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga menerbitkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun 1441 Hijriyah Dalam rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19.
Dengan begitu, kendaraan yang masih dapat melintas hanya yang mengangkut logistik. “Kita tahu ada kenaikan jumlah volume lalu lintas logistik 20 persen,” ujar Heru.
Meskipun terdapat penurunan jumlah kendaraan yang akan melintas saat masa mudik Lebaran tahun ini, Heru menegaskan layanan Jasa Marga tetap optimal. Heru menegaskan, Jasa Marga juga tetap siaga di setiaptitik krusial yang bisanya terjadi kepadatan saat arus mudik dan balik ketika Lebaran Idul Fitri 2020.
Division Head Regional Jasa Marga Metropolitan Tollroad Reza Febriano mengatakan, layanan transaksi akan dimaksimalkan. Untuk layanan transaksi, Reza mengatakan, gardu operasi akan disesuaikan dengan kebutuhan agar antrean diupayakan kurang dari 10 kendaraan.
Reza memastikan, Jasa Marga juga akan menyiagakan personel tambahan. “Jika antrean cukup panjang, kita bisa bantu tapping atau menggunakan mobile reader. Kami juga siapkan teknisi untuk siaga pada periode Lebaran,” ujar Reza.