Rabu 13 May 2020 02:45 WIB

Patient Zero New York Ceritakan Rasanya Terkena Covid-19

Patient Zero di New York masih tak tahu bagaimana ia bisa tertular Covid-19.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Gubernur New York Andrew Cuomo pernah menyebut patient zero di negara bagian itu merupakan seorang pria asal Westchester. Belakangan, pasien tersebut diketahui adalah Lawrence Garbuz, pengacara yang sehari-hari hanya duduk di balik meja kantor.
Foto: AP
Gubernur New York Andrew Cuomo pernah menyebut patient zero di negara bagian itu merupakan seorang pria asal Westchester. Belakangan, pasien tersebut diketahui adalah Lawrence Garbuz, pengacara yang sehari-hari hanya duduk di balik meja kantor.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK — Seorang pengacara bernama Lawrence Garbuz menjadi patient zero di New York dan salah satu orang yang pertama tertular Covid-19 di negara bagian Amerika Serikat itu. Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Today pada Senin (11/5), ia berbagi kisah tentang perjuangan melawan penyakit akibat infeksi virus corona tipe baru tersebut.

“Saya bersyukur bahwa saya masih hidup. Ini adalah perjalanan yang cukup berat,” ujar Garbuz.

Baca Juga

Pria berusia 50 tahun itu pertama kali merasa tidak enak badan pada Februari.  Menurut Garbuz, gejala yang dialaminya hanya batuk-batuk pada umumnya. Gejala awalnya demam.

Sehari-hari, Garbuz duduk di belakang meja, tak bepergian ke luar negeri. Lantaran tak pernah melakukan perjalanan ke China, ia semakin tidak terpikir bahwa dirinya telah terkena Covid-19. Sampai sekarang pun, Garbuz masih tak tahu bagaimana ia bisa tertular.

"Saya ke dokter dan setelah diperiksa, ia mengatakan saya harus segera dibawa ke ruang gawat darurat,” jelas Garbuz.

Setelah itu, pada saat keluarga menerima hasil diagnosis dokter tentang kondisinya, Garbuz sudah dalam keadaan koma. Ia mengaku tidak mengetahui atau mengingat apa yang terjadi setelah memasuki ruang gawat darurat.

“Saya benar-benar tidak ingat apapun yang terjadi hingga bangun dari koma. Jadi tiga minggu berlalu, seolah hidup saya hilang, hanya tertidur,” kata Garbuz.

Istri Garbuz, Adina, mengatakan tidak pernah berpikir bahwa sang suami terinfeksi virus corona jenis baru. Ia mengaku hanya berpikir bahwa apa yang terjadi adalah pneumonia, namun kondisi Garbuz terus memburuk.

“Ia (Garbuz) semakin kesulitan bernapas. Saya berusaha membuatnya tenang, tapi tidak bisa dan itu menakutkan,” ungkap Adina.

Ketika akhirnya Garbuz mendapatkan diagnosis, Adina memanggil petugas kesehatan setempat untuk menceritakan kondisi suaminya, termasuk kontak-kontak yang telah dilakukan dengan klien pekerjaan. Ia mengatakan, tak ingin ada orang lain yang tertular.

Gubernur New York Andrew Cuomo pernah mengatakan, ada seorang pria asal Westchester yang belakangan diketahui adalah Garbuz menjadi orang pertama yang terdiagnosis Covid-19 di New Rochelle sekaligus menjadi pasien Covid-19 kedua di negara bagian itu.

Setelah suaminya didiagnosis Covid-19, Adina memutuskan memindahkannya ke Rumah Sakit Presbyterian New York di Manhattan dan memintanya untuk diintubasi sepanjang perjalanan dengan ambulans. Ia mengatakan, momen itu menjadi salah satu hal yang menyakitkan karena dirinya harus melihat Garbuz sangat menderita dan bahkan telah terpikir bahwa mungkin pasangannya harus kehilangan nyawa, meninggalkannya untuk selamanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement