REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN--Darius Asher Firdaus adalah anak tunggal, yang telah ditinggalkan Ayahnya saat ia masih berumur 11 Tahun. Ayahnya meninggal karena sakit, waktu itu. Kini ia tinggal bersama ibunya di Jalan Mulawarman RT 02 Kelurahan Lamaru Kecamatan Balikpapan Timur, Rabu (6/5).
Di usianya yang menginjak 21 Tahun, Darius hanya bisa duduk dan berbaring di tempat tidur. Kalimat yang keluar dari mulutnya pun terdengar kurang jelas. Untuk bangun dan berjalan ke kamar mandi ia harus dibantu Ibunya dan tongkat.
Berawal ketika Darius mengikuti pertandingan Karate di Samarinda. Saat menuju babak final, tiba-tiba Darius jatuh pingsan dan langsung dibawa ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan. Ternyata Darius cedera syaraf dibagian kepala akibat dari tendangan lawan. Cedera ini menyebabkan Darius mengalami koma beberapa waktu. Hal ini membuat Ibu Darius yaitu Kusnawati sangat terpukul. Namun Kusnawati tetap berusaha tegar dihadapan Darius. Ia
tidak ingin Darius melihat kesedihannya. Dimasa sehatnya, Darius adalah anak yang aktif dan berprestasi. Darius saat duduk dibangku SMP menekuni bidang olah raga beladiri Karate. Karena sering berprestasi, saat naik jenjang
SMA, Darius diajak organisasi KONI untuk bersekolah di SMA Atlet di Samarinda. Saat ditemui, Darius menyambut dengan senyuman. Tidak ada rasa putus asa diwajahnya. Dia saat senang jika ada orang yang datang mengunjungi.
Darius berharap Dirinya bisa sembuh seperti semula. Namun dikarenakan kendala biaya, sehingga terapi yang pernah dilakukan Darius harus terhenti. Selain menemui Darius, Rumah Zakat juga memberikan bingkisan Kado Lebaran Yatim dengan harapan bisa memberikan semangat untuk Darius. Darius berterima kasih karena masih ada yang peduli dengannya.