Rabu 13 May 2020 07:17 WIB

Pemkab Cirebon Salurkan 42 Ton Beras untuk Dapur Umum

Setiap dapur umum desa dapat bantuan 1 kuintal beras dan biaya operasional

Rep: Lilis sri handayani/ Red: Esthi Maharani
Aktivitas anggota PKK di dapur umum Gerakan Nasi Bungkus (Gasibu) TP PKK Desa Ciwaruga, di Kabupaten Bandung Barat, Senin (27/4). Diharapkan dengan adanya dapur umum dapat membatu warga yang terdampak PSBB, karena bantuan pemerintah belum tentu mampu untuk mencapai semuanya
Foto: Humas Pemprov Jabar
Aktivitas anggota PKK di dapur umum Gerakan Nasi Bungkus (Gasibu) TP PKK Desa Ciwaruga, di Kabupaten Bandung Barat, Senin (27/4). Diharapkan dengan adanya dapur umum dapat membatu warga yang terdampak PSBB, karena bantuan pemerintah belum tentu mampu untuk mencapai semuanya

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Pemkab Cirebon menyalurkan bantuan beras sebanyak 42,4 ton untuk dapur umum di seluruh desa/kelurahan di Kabupaten Cirebon maupun dana operasional. Keberadaan dapur umum itu diharapkan bisa membantu masyarakat yang terdampak Covid-19.

Bantuan beras itu merupakan bantuan dari Bulog. Sedangkan bantuan dana operasional merupakan sumbangan sukarela Aparat Sipil Negara (ASN) Provinsi Jawa Barat. Seluruh bantuan tersebut akan digunakan untuk mendukung Gerakan Nasi Bungkus (Gasibu), yang dikelola oleh pengurus PKK di masing-masing wilayah.

Bupati Cirebon, Imron, mengatakan, setiap dapur umum desa akan mendapatkan bantuan sebanyak 1 kuintal beras dan biaya operasional sebesar Rp 1 juta. Seluruh desa di Kabupaten Cirebon yang berjumlah 420 desa, semuanya membangun dapur umum dan membuat nasi bungkus.

‘’Jumlah nasi bungkus yang dibuat setiap desa berbeda, tergantung kebutuhan didesa masing-masing,’’ kata Imron, Selasa (12/5).

Imron menuturkan, bantuan itu merupakan stimulus untuk menunjang gerakan Gasibu di Kabupaten Cirebon. Untuk selanjutnya, PKK di masing-masing kecamatan diharapkan bisa bekerja sama dengan Baznas di kecamatan untuk menggalang zakat dan sodaqoh dari masyarakat.

‘’Diharapkan masyarakat juga bisa membantu gerakan ini,’’ tutur Imron.

Sementara itu, Ketua PKK Kabupaten Cirebon, Nunung Roosmini, mengungkapkan, merebaknya wabah Covid-19 telah menimbulkan dampak yang dirasakan oleh masyarakat luas, termasuk di Kabupaten Cirebon. Tak hanya pada kesehatan, namun juga berdampak pada ekonomi masyarakat.

‘’Terutama keluarga miskin dan rentan miskin, saat ini, cukup kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,’’ terang Nunung.

Nunung mengungkapkan, PKK memiliki tanggung jawab untuk melakukan kegiatan sosial berupa Gerakan Nasi Bungkus. Gerakan itu dilakukan oleh seluruh pengurus PKK di seluruh Kabupaten Cirebon.

Nunung berharap, keberadaan Gasibu itu bisa memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, yang terdampak dari adanya wabah covid-19 ini.

‘’Sehingga bisa bertahan dan bisa melewati masa-masa sulit akibat Covid-19 ini,’’ tandas Nunung.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement