Rabu 13 May 2020 11:02 WIB

Jokowi: Daya Beli Masyarakat Menurun

Ada indikasi penurunan permintaan bahan pangan artinya daya beli masyarakat menurun

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Pedagang menata sayuran yang dijual di salah satu sentra pemasok bahan pangan untuk beberapa kota di Jatim
Foto: ARI BOWO SUCIPTO/ANTARA FOTO
Pedagang menata sayuran yang dijual di salah satu sentra pemasok bahan pangan untuk beberapa kota di Jatim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut adanya indikasi penurunan permintaan bahan-bahan pangan oleh masyarakat saat ini. Hal ini berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan kelompok bahan pangan justru mengalami deflasi sebesar 0,13 persen pada April.

“Ini ada indikasi penurunan permintaan bahan-bahan pangan artinya daya beli masyarakat menurun,” kata Jokowi saat membuka rapat terbatas pembahasan antisipasi kebutuhan bahan pokok di Istana Merdeka, Rabu (13/5).

Untuk membantu meningkatkan daya beli masyarakat, pemerintah pun telah meluncurkan berbagai program bantuan sosial. Seperti bansos tunai untuk sembilan juta keluarga penerima manfaat, program BLT dana desa untuk 11 juta keluarga penerima, kartu sembako, PKH, dan juga padat karya tunai, dll.

Jokowi berharap, program bansos tersebut dapat meningkatkan daya beli masyarakat. Ia juga menekankan, masalah ketersediaan bahan pokok dan stabilitas harga sangat penting untuk terus diperhatikan. Sebab, Organisasi Pangan dan Pertanian dunia (FAO) pun juga telah memperingatkan adanya ancaman krisis pangan karena pandemi corona di berbagai negara. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement