REPUBLIKA.CO.ID, MANAWATU— Asosiasi Muslim Manawatu, Selandia Baru sepanjang Ramadhan ini begitu sibuk menyiapkan ribuan makanan bagi orang-orang yang bekerja di garda terdepan menanggulangi Covid-19 serta orang-orang yang membutuhkan.
Asosiasi Muslim Manawatu menyediakan makanan tradisional setempat dalam kondisi panas bagi petugas medis di Rumah Sakit Palmerston Utara, Pusat Kesehatan Highbury, panti perempuan, dan tempat lainnya yang membutuhkan.
Setiap Selasa dan Ahad, akan ada dua kelompok yang bertugas memasak makanan. Sedang dua kelompok lainnya bertugas mengemas makanan untuk pengiriman. Mereka pun mampu memasak sekitar 700 porsi kari dalam satu panci besar saat itu. Mereka juga menyiapkan makama serupa untuk waktu berbuka yang jauh lebih besar dan terus berlangsung.
Sejauh ini, asosiasi Muslim Manawatu telah membagikan lebih dari 2.000 makanan. Mereka juga menargetkan sebanyak 5.000 orang akan memperoleh hadiah saat pengujung Ramadhan atau jelang hari raya.
Presiden Asosiasi Muslim Manawatu, Riaz Rahman, mengatakan ribuan makanan yang disiapkan itu untuk merespons warga yang menderita karena pandemim. Panitia pun memutuskan untuk memasak dan mendistribusikan pada yang membutuhkan.
“Kami memutuskan untuk membantu dengan cara yang sedikit berbeda. Mereka memenuhi kewajiban sebagai Muslim dan sebagai komunitas, sementara pada saat yang sama itu memperluas kemurahan hari mereka," kata Riaz Rahman seperti dilansir Stuff pada Rabu (13/5).
Dia menjelaskan, ini bagian dari Ramadhan, berbagai makanan. Kedermawanan seperti berbagi makanan dan mengundang teman-teman untuk berbuka puasa adalah salah satu ajaran Islam pada Ramadhan, ini telah menjadi tradisi di semua komunitas Muslim.
Sementara itu Manajer Perlindungan Perempuan di Palmerston, Zubeda Shariss, mengatakan keluarganya telah tiga kali melakukan pengiriman sebanyak 30 makanan.
Makanan yang diberikan disambut dan diberikan kepada mereka yang tinggal di perumahan darurat, dan bekerja dalam advokasi perempuan dan anak-anak.
"Kami menargetkan keluarga yang tidak mampu membeli makanan seperti ini, orang-orang yang telah berjuang secara finansial selama kurungan," katanya.