REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menilai Indonesia berpotensi menjadi leading country keuangan syariah di dunia. Diharapkan pemangku kepentingan dapat bekerja sama menjadikan ekonomi dan keuangan syariah sebagai pilihan utama.
Sekretaris Jenderal MES Edy Setiadi mengatakan, potensi tersebut sejalan dengan dukungan pemerintah dalam memajukan ekonomi syariah di Indonesia. Tercatat indeks ekonomi syariah mengalami kenaikan sebesar 81,93 pada 2019 dibandingkan 2018 sebesar 24,13. "Salah satu laporan sebuah konsultan di Inggris, Indonesia bisa masuk ke rangking satu," kata Edy saat konferensi video di Jakarta, Rabu (13/5).
Hal ini karena adanya juga dorongan pemerintah, semisal adanya Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) yang dianggap menjadi harapan cerah atas kehadiran pemerintah. Bahkan cetak biru ekonomi syariah diharapkan pada 2024 keuangan syariah Indonesia mencapai porsi 20 persen.
Tersebut ditopang dukungan sejumlah regulator keuangan dan moneter antara lain BI, LPS, OJK dan Kemenkeu. Kemudian dana sosial di Indonesia juga memiliki regulator tersendiri yakni Baznas untuk zakat dan wakaf oleh BWI.