REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus Warga Negara Indonesia (WNI) pekerja migran yang terkonfirmasi positif virus corona tipe baru atau Covid-19 di Arab Saudi kian meningkat. Hingga Rabu (13/5) perwakilan RI di Saudi mencatat 100 WNI kini terpapar virus corona.
"Kebanyakan dari kasus positif menimpa para pekerja migran kita yang bekerja sebagai pengemudi dan petugas kebersihan," ujar Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Judha Nugraha dalam konferensi pers virtual, Rabu.
Judha mengatakan, perwakilan RI di Jeddah dan Riyadh telah didorong untuk mengkomunikasikan kepada otoritas setempat termasuk kepada pihak perusahaan atau pemberi pekerjaan agar melakukan langkah-langkah pencegahan. Hal itu seperti melengkapi para pekerja migran WNI dengan alat pelindung diri.
Judha juga merinci, kasus selain 100 WNI positif Covid-19, terdapat 17 di antaranya sembuh. Sementara ,12 WNI meninggal dunia karena virus korona di Saudi.
"Paling banyak kasus positif WNI berada di Mekkah dan Madinah, terutama menimpa pada para pekerja migran kita," tukas Judha.
Saudi berada di posisi kedua setelah Iran negara Timur Tengah yang paling terpukul dengan jumlah kasus Covid-19. Saudi mencatat sebanyak 42.925 orang terinfeksi virus corona. Sementara jumlah kasus kematiannya mencapai 264 jiwa.
Pemerintah Saudi pun telah memberlakukan kebijakan ketat guna mengekang penyebaran virus ke seluruh warganya. Hal itu termasuk tidak membuka Mekkah untuk umum dan menangguhkan pelayanan haji dan umrah.
Saudi juga akan memberlakukan jam malam selama 24 jam saat libur Idul Fitri yang berlangsung lima hari. Jam malam akan berlaku mulai 23-27 Mei.