REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Selandia Baru kembali melaporkan tidak ada kasus baru virus korona. Maka sudah dua hari berturut-turut Negeri Kiwi tidak memiliki kasus infeksi virus corona.
Sejak pekan lalu sudah empat kali Selandia Baru melaporkan tidak memiliki kasus infeksi harian. Direktur Jenderal Kesehatan Selandia Baru Ashley Blommfield mengatakan berita ini membangkitkan semangat.
Sebab Selandia Baru juga sedang bersiap melonggarkan banyak peraturan yang sebelumnya diterapkan untuk membendung penularan virus corona. Mulai tengah malam nanti banyak bisnis di Selandia Baru yang izinkan dibuka kembali.
Mal-mal, toko-toko ritel dan restoran makan di tempat sudah dapat menerima konsumen. Tapi peraturan pembatasan sosial masih berlaku dan masyarakat tidak boleh berkumpul lebih dari 10 orang.
"Pengertian untuk melakukan langkah antisipasi jelas dan dapat dipahami," kata Bloomfield, Rabu (13/5).
Pencabutan berbagai larangan bertepatan dengan tangga dirilisnya anggaran tahunan pemerintah. Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan pandemi virus corona menyebabkan negaranya menghadapi tantangan ekonomi yang paling buruk sejak Depresi Besar.
"Selandia Baru akan memasuki musim dingin yang sangat sulit, tapi setiap musim dingin selalu diikuti oleh musim semi dan jika kami mengambil langkah yang tepat kami dapat membuat warga Selandia Baru kembali bekerja dan dengan cepat perekonomian kami dapat bergerak kembali," kata Ardern.