REPUBLIKA.CO.ID, SALZGITTER--Volswagen Group merupakan salah satu konglomerasi otomotif yang cukup agresif dalam menggarap potensi pasar mobil listrik. Hal itu dibuktikan dengan berbagai infrastrukur yang telah disiapkan untuk menghadirkan electric vehicle (EV).
Dilansir dari Electrive pada Rabu (13/5), Salah satu infrastruktur yang telah disiapkan oleh Volkswagen (VW) adalah berupa fasilitas produksi baterai. Lewat rencana skema produksi mandiri itu, maka terlihat bahwa VW memang fokus untuk menghadirkan EV dalam harga terjangkau karena VW sepertinya ingin menekan ketergantunganya dengan sejumlah pemasok baterai.
Pendirian pabrik ini sendiri merupakan hasil patungan antara VW dan Northvolt. Untuk mewujudkan hal ini, pabrikan Jerman itu pun telah melakukan investasi sebesar 450 juta euro.
Pabrik ini sendiri rencananya mulai dibangun pada akhir tahun ini. Kemudian, fasilitas produksi sel baterai ini akan mulai beroperasi pada tahun 2023 atau 2024. Pada tahap awal, kapasitas produksi yang direncanakan adalah sebesar 16 GWh atau setara dengan pasokan untuk sekitar 320 ribu mobil listrik.
Setelah itu, kapasitas produksi itu pun nantinya juga akan ditingkatkan menjadi 24 GWh. Head of Volkswagen Group Components, Thomas Schmall mengatakan, pembangunan pabrik ini merupakan langkah strategis dalam menghadapi era EV.
"Lokasi ini jadi lokasi riset dan pengembangan sekaligus lokasi produksi. Sehingga, setiap hasil pengembangan yang dilakukan dapat segera masuk ke lini produksi baterai," kata Thomas Schmall.
Saat ini, VW masih mengandalkan pasokan baterai dari LG Chem, Samsung dan SK Innovation untuk pasar Eropa. Untuk pasar Cina, VW mengandalkan pasokan dari CATL dan untuk pasar Amerika Serikat pasokanya berasal dari SK Innovation.
Saat fasilitas produksi mandiri dari VW ini mulai beroperasi, maka pabrik ini memerlukan kapasitas tahunan sebesar 300 GWh jika ingin memenuhi pasokan secara mandiri untuk pasar Eropa dan Asia. Oleh karena itu, VW masih harus menjalin hubungan dengan para pemasok sembari secara bertahap nantinya melakukan peningkatan kapasitas produksi.