Rabu 13 May 2020 19:16 WIB

Guru di Jambi Ajarkan Wali Murid Pembelajaran Daring

Ini agar wali murid dapat mendampingi anak-anaknya belajar dari rumah.

Sistem pembelajaran dalam jaringan/daring. Ilustrasi
Foto: Pixabay
Sistem pembelajaran dalam jaringan/daring. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Tenaga pendidik di Provinsi Jambi yang berada di daerah transmigrasi harus mengajarkan orang tua atau wali murid sistem pembelajaran dalam jaringan (daring). Ini agar wali murid dapat mendampingi anak-anaknya belajar dari rumah.

“Kami prioritaskan berkomunikasi dan meyakinkan orang tua siswa untuk mendukung kebutuhan belajar dari rumah bagi anak-anaknya,” kata tenaga pendidik kelas IV SDN 196/V Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kiswanto, Rabu (13/5).

Melalui Whatsapp paguyuban kelas, wali murid dikirimi panduan mengunduh aplikasi sistem pembelajaran daring sampai dengan video tutorial penggunaan aplikasi yang digunakan dalam pembelajaran. Tak jarang wali murid meminta pendampingan khusus cara menggunakan aplikasi pembelajaran tersebut.

Setelah orang tua mampu menggunakan aplikasi pembelajaran, sebulan sekali Kiswanto melakukan pertemuan melalui aplikasi zoom dengan orang tua. Mereka membahas rencana dan jadwal pembelajaran jarak jauh dan meminta masukan orang tua terhadap proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan sebelumnya.

Meski demikian, tidak semua peserta didik di daerah itu mampu mengikuti sistem pembelajaran daring tersebut. Karena tidak semua peserta didik dapat mengakses internet. Dari 20 siswa kelas IV, ada 5 siswa yang tidak bisa mengikuti pembelajaran daring. Masalahnya bervariasi, dari tidak memiliki gawai, tidak mampu membeli kuota internet, dan ada wali murid yang tidak mendukung.

“Solusinya diterapkan pembelajaran luring, kami menyiapkan lembar kerja peserta didik (LKPD) yang memiliki tujuan pembelajaran sama dengan pembelajaran daring,” kata Kiswanto.

Penugasan untuk siswa yang mengikuti pembelajaran daring dan luring tujuannya sama. Hanya saja untuk penugasan belajar luring harus jelas dan mampu mendorong dan membimbing peserta didik menemukan konsep sendiri.

“Masa pandemi Covid-19 ini memberi kesempatan pada saya untuk melakukan uji coba pembelajaran yang tetap mendorong siswa belajar aktif, bermakna, dan berorientasi pada peningkatan kecakapan hidup,” kata Kiswanto.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement