REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Manajemen PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) memutuskan untuk menunda penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Awalnya IPO ditargetkan pada 2021 mundur menjadi 2022.
"Pandemi Covid-19 mengganggu kinerja bank. Jadi, Bank Sumut memutuskan penundaan IPO menjadi ke tahun 2022," ujar Direktur Utama Bank Sumut Muchammad Budi Utomo di Medan, Sumut,Rabu (13/5).
Namun, meski ada penundaan, katanya, segala tahapan IPO terus dijalankan Bank Sumut mulai pembenahan internal dan belajar dari BPD lain yang sudah lebih dulu melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) yakni Bank Jabar (BJB).
Budi menyebutkan pembenahan internal antara lain untuk sumber daya manusia, teknologi hingga cara mempromosikan bank. "Bank Sumut serius untuk IPO dengan harapan antara lain meningkatkan akses permodalan, untuk meningkatkan brand image serta meningkatkan pengelolaan good corporate governance.
Pelepasan sebagian saham ke publik merupakan strategi Bank Sumut untuk meningkatkan modal dasar dari Rp 2 triliun menjadi Rp 5 triliun.