REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Menteri Kesehatan Italia menegaskan tidak ada pengecualian jelang kembalinya kompetisi olahraga. Dalam konteks Serie A Italia, katanya, jika satu saja anggota tim terjangkit Covid-19, maka seluruh liga akan dibatalkan sesuai dengan protokol.
Pemerintah dan Komite Saintis sudah mengirim protokol kesehatan kepada Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), memperingatkan risiko penularan akan tetap ada sebelum tim memulai latihan.
Jika satu saja ditemukan pemain atau staf dalam tim yang tertular virus corona, maka seluruh anggota tim wajib dikarantina selama 15 hari.
Pemerintah menyatakan, rancangan Bundesliga Jerman dan Liga Primer Inggris tidak bisa diadaptasi secara penuh. Sebab, kedua kompetisi asal negara tetangga itu hanya mengisolasi satu orang yang tertular.
"Tanpa keraguan, jika ada satu orang yang positif Covid-19 di dalam klub, semuanya harus berhenti," kata Sekretaris Kementerian Kesehatan Italia, Sandra Zampa kepada Radio Kiss Kiss Napoli, dikutip Football Italia, Rabu (13/5).
Menurut Zampa, karantina menjadi menjadi hal yang otomatis harus dilakukan, dan seluruh musim akan langsung dihentikan. Jika kompetisi tidak berhenti, maka virus juga tidak akan berhenti.
"Mencintai sepak bola berarti mencintai seluruh orang yang bekerja di bidang ini," ujar Zampa. "Satu-satunya alasan kami memulai Serie A adalah alasan ekonomi."
Di satu sisi, Serie B masih diragukan kembali bergulir karena klub peserta mengalami masalah finansial untuk mengikuti protokol kesehatan yang ketat. "Keputusan tergantung Menteri Olahraga, Vincenzo Spadafora. Sejauh yang kami tahu, ia ingin mengevaluasi selama satu pekan. Bukan hanya untuk Serie B tapi juga olahraga berbasis tim lain," jelas Zampa.