REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Sebanyak 56 orang warga negara asing menginap di salah satu hotel di Kota Batam, Kepulauan Riau, menunggu pemulangan ke negara asal.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadidi Batam, Rabu (13/5) menyatakan seluruh WNA itu adalah anak buah kapal yang masuk melalui Pelabuhan Tanjungpinggir, Sekupang, dan Pelabuhan Sijantung, Galang.
Berdasarkan data yang diperolehnya, pada 27 Maret 2020 terdapat 22 WNA dan 29 April 2020 sebanyak 22 orang WNA yang masuk melalui Pelabuhan Tanjungpinggir. Kemudian pada 11 Mei kembali masuk 20 orang WNA melalui pelabuhan Sijantung Galang, dan sebanyak delapan orang di antaranya telah kembali ke negara asal. "Ini data dari kepala puskesmas," kata Didi.
Dia menyatakan, rencananya seluruh WNA yang masih menginap di resor itu akan dites cepat Covid-19, pada Kamis (14/5).
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam Achmad Farchanny menyebutkan seluruh WNA yang menginap di resor itu menjalani karantina mandiri, sambil menunggu jadwal pesawat meninggalkan Batam.
"Kalau kru kapal yang tiba 27 Maret dan 29 April 2020, yaitu MT Maluku Palm dan MT Flores Palm datang dari Singapura. Mereka sudah menjalani karantina 14 hari dan sudah diperiksa petugas kami," kata dia,
Selain itu terdapat satu kapal lagi yang berlabuh, yaitu MT Baltic Commodore dengan keagenan PT Snepac. Ia menyebutkan kapal telah diperiksa petugas bea cukai, imigrasi, karantina dan syahbandar (Custom, Immigration, Quarantine and Port Authoruty/CIQP).
Otoritas juga telah menerbitkan dokumen kesehatan (free pratique) pada 5 Mei 2020 di perairan Tanjungpinggir. Saat ini kapal berada di perairan Rempang Galang sesuai perintah Syahbandar, karena ada pergantian kru kapal. "Seluruh kru melakukan karantina mandiri di hotel," kata dia.