Rabu 13 May 2020 22:18 WIB

Selama Tiga Hari tak Ada Kasus Baru Corona di Tunisia

Tunisia pun mulai melonggarkan sejumlah larangan pergerakan warga.

Selama Tiga Hari tak Ada Kasus Baru Corona di Tunisia. Sudut kota Tunis, Tunisia.
Foto: www.worldatlas.com
Selama Tiga Hari tak Ada Kasus Baru Corona di Tunisia. Sudut kota Tunis, Tunisia.

REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Tidak ada kasus baru virus corona selama tiga hari berturut-turut di Tunisia, demikian diumumkan Kementerian Kesehatan negara itu, Rabu pagi (13/5).

Hingga kini, jumlah total kasus virus corona di negara tersebut masih berjumlah 1.032. Menurut pernyataan kementerian, tercatat 740 pasien sembuh dan 45 kematian akibat Covid-19, yang dilaporkan di 13 Provinsi.

Baca Juga

"Total 33.880 tes laboratorium telah dilakukan sejak 2 Maret ketika kasus perdana Covid-19 dilaporkan di Tunisia," kata kementerian.

Pemerintah Tunisia pun mulai melonggarkan sejumlah larangan pergerakan warga dan aktivitas bisnis. Tunisia melaporkan kasus pertama mereka pada 2 Maret. Sejauh ini, mereka sudah mencatat 1.032 kasus infeksi virus corona.

Negara Afrika Utara yang memiliki sekitar 500 kasur unit gawat darurat itu mengatakan 745 pasien sudah sembuh. Pada Senin, pihak berwenang kesehatan Tunisia mengatakan saat ini tinggal 11 pasien yang masih dirawat di rumah sakit.

Sejak pekan lalu, Tunisia sudah melonggarkan sejumlah pembatasan yang bertujuan memutus rantai penularan virus corona. Mereka membuka sebagian toko makan, bangunan, dan sektor transportasi sehingga setengah dari pegawai pemerintahan dapat kembali bekerja. Pusat-pusat perbelanjaan, toko pakaian, dan salon dibuka kembali pada Senin ini.

Langkah tersebut mengindikasi Tunisia mulai berhasil mengendalikan pandemi. Tunisia mengatakan perekonomian mereka menyusut 4,3 persen, terendah sejak negara itu merdeka pada 1956. Pandemi virus corona menyebabkan sektor pariwisata yang penting bagi perekonomian Tunisia kehilangan 1,4 miliar dolar AS dan 400 ribu pekerjaan tahun ini. 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement