Rabu 13 May 2020 23:52 WIB

Bamsoet: Regulasi Covid-19 Bukan untuk Keuntungan Pribadi

Ketua MPR meningatkan jangan manfaatkan regulasi Covid-19 untuk keuntungan pribadi

Red: Bayu Hermawan
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Foto: Dok. MPR RI
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengingatkan, para pemimpin jangan memanfaatkan pandemi Covid-19 dengan cara berlindung di balik regulasi kebencanaan dan bantuan sosial, untuk memperoleh keuntungan pribadi.

"Pandemi Covid-19 seharusnya membuka mata batin para pemimpin agar lebih dekat lagi kepada rakyat. Sekaligus menjadi pembuktian seberapa kuat dan tangguhnya kepemimpinan mereka di tengah krisis multidimensi ini. Bukan justru menjadikan bencana dan kesengsaraan rakyat sebagai komoditas politik dan memanfaatkan untuk keuntungan pribadi dengan berlindung di balik regulasi kebencanaan dan bantuan sosial," ujar Bamsoet dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (13/6).

Baca Juga

Bamsoet juga mengingatkan para pemimpin di daerah maupun kalangan lainnya untuk mencontoh solidaritas gotong royong yang telah ditunjukkan masyarakat. Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila itu menambahkan, para pemimpin seyogianya lebih sensitif. Semua didasarkan pada semangat keikhlasan dan kebangsaan, perasaan senasib sepenanggungan.

"Pemimpin jangan justru mempolitisasi bantuan sosial yang sejatinya berasal dari uang rakyat," ucapnya. 

Bamsoet mengatakan, masih banyak ditemukan di daerah, pendistribusian bantuan sosial sangat kental dengan nuansa politisasi. Hal ini juga harus menjadi perhatian Bawaslu, yang juga sudah mengingatkan para kepala daerah yang akan maju di pilkada, agar jangan memanfaatkan bantuan sosial yang bersumber dari APBN maupun APBD demi kepentingan politik pribadinya. 

"Kecuali kalau bantuan tersebut memang berasal dari kocek yang bersangkutan," ujar Bamsoet.

Bamsoet mengajak semua elemen masyarakat terus bergotong royong membantu sesama yang kesulitan lantaran pendapatannya menurun akibat pandemi Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement