REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Komite Tertinggi Krisis dan Manajemen Bencana Dubai mengatakan, mal-mal di Dubai akan memberlakukan jam buka seperti biasa, dari pukul 12.00 hingga pukul 22.00 malam waktu setempat. Bahkan, otoritas tersebut, Selasa (12/5), juga memberi izin untuk pengembalian uang dan barang.
Mengutip Gulf News, Rabu (13/5), upaya itu akan diambil sembari mempertahankan segala bentuk pencegahan ketat untuk memastikan semua keamanan. Utamanya, di pusat perbelanjaan dan outlet ritel.
Meski pegawai akan bekerja dari pukul 12.00 hingga 22.00, pemberlakuan pembatasan nyatanya masih diberlakukan bagi kapasitas ruang. Di mana, hanya 30 persen dari pengunjung dan pegawai yang diperbolehkan dari biasanya.
"Mendapatkan konsumen kembali ke toko masih akan menjadi tantangan. Selama 14 hari terakhir, kunjungan toko selalu di bawah 30 persen,” ujar salah satu manajer label mode kelas atas di Dubai.
Promosi penjualan untuk mendapatkan pembeli harus terus dilakukan untuk bertahan. Termasuk, juga usaha makanan dan minuman yang memberlakukan batasan serupa, selain memperhatikan semua ketentuan lainnya.
Pembatasan itu juga masih berlaku pada anak di bawah 12 tahun atau anak-anak dengan kondisi medis tertentu di segala umur, layaknya mereka yang telah di atas 60 tahun. Untuk mendukung itu, penggunaan lift hanya bisa digunakan untuk kondisi khusus.
Otoritas Dubai, dalam aturannya juga tetap memberlakukan tindakan pencegahan ekstra. Langkah pertama untuk membuka ruang pas dan ruang ganti tetap, mengacu pada batasan-batasan yang dibuat.
Utamanya, pelanggan harus tetap menggunakan masker setiap saat. Pelanggan juga hanya bisa mencoba lima item saja di toko tersebut, selain dari batas waktu maksimal sekitar 10 menit di ruang pas.
Barang yang dikembalikan ke toko agar tidak diletakkan kembali di rak oleh pelanggan lain. Barang tersebut harus disisihkan terlebih dahulu oleh toko selama 24 jam, dengan disertai sterilisasi terus-menerus.
