Para pengunjuk rasa anti-pemerintah menggelar unjuk rasa di sebuah pusat perbelanjaan di Hong Kong, Ahad (10/5). Sebuah gerakan pro-demokrasi yang melumpuhkan Hong Kong selama berbulan-bulan tahun lalu telah menunjukkan tanda-tanda kebangkitan kembali dalam beberapa pekan terakhir ketika ancaman virus corona mereda (FOTO : REUTERS / Tyrone Siu)
Pemrotes antipemerintah memegang bendera dengan kaligrafi China yang bertuliskan Bebaskan Hong Kong, revolusi zaman kit saat protes di Mong Kok, Hong Kong, Ahad (10/5). Sebuah gerakan pro-demokrasi yang melumpuhkan Hong Kong selama berbulan-bulan tahun lalu telah menunjukkan tanda-tanda kebangkitan kembali dalam beberapa pekan terakhir ketika ancaman virus corona mereda (FOTO : REUTERS / Tyrone Siu)
Para pemrotes anti-pemerintah menempatkan benda-benda di jalan saat protes di Mong Kok, Hong Kong, Ahad (10/5). Sebuah gerakan pro-demokrasi yang melumpuhkan Hong Kong selama berbulan-bulan tahun lalu telah menunjukkan tanda-tanda kebangkitan kembali dalam beberapa pekan terakhir ketika ancaman virus corona mereda (FOTO : REUTERS / Tyrone Siu)
Polisi anti huru-hara membubarkan pengunjuk rasa anti-pemerintah selama demonstrasi di dalam pusat perbelanjaan di Hong Kong, Ahad (10/5). Sebuah gerakan pro-demokrasi yang melumpuhkan Hong Kong selama berbulan-bulan tahun lalu telah menunjukkan tanda-tanda kebangkitan kembali dalam beberapa pekan terakhir ketika ancaman virus corona mereda (FOTO : REUTERS / Tyrone Siu)
Polisi anti huru-hara membubarkan pengunjuk rasa anti-pemerintah selama demonstrasi di dalam pusat perbelanjaan di Hong Kong, Ahad (10/5). Sebuah gerakan pro-demokrasi yang melumpuhkan Hong Kong selama berbulan-bulan tahun lalu telah menunjukkan tanda-tanda kebangkitan kembali dalam beberapa pekan terakhir ketika ancaman virus corona mereda (FOTO : REUTERS / Tyrone Siu)
Polisi anti huru-hara membubarkan pengunjuk rasa anti-pemerintah selama demonstrasi di dalam pusat perbelanjaan di Hong Kong, Ahad (10/5). Sebuah gerakan pro-demokrasi yang melumpuhkan Hong Kong selama berbulan-bulan tahun lalu telah menunjukkan tanda-tanda kebangkitan kembali dalam beberapa pekan terakhir ketika ancaman virus corona mereda (FOTO : REUTERS / Tyrone Siu)
Polisi anti huru-hara menahan seorang demonstran antipemerintah saat protes di Mong Kok, Hong Kong, Ahad (10/5). Sebuah gerakan pro-demokrasi yang melumpuhkan Hong Kong selama berbulan-bulan tahun lalu telah menunjukkan tanda-tanda kebangkitan kembali dalam beberapa pekan terakhir ketika ancaman virus corona mereda (FOTO : REUTERS / Tyrone Siu)
Polisi anti huru hara membubarkan pengunjuk rasa antipemerintah di Mong Kok, Hong Kong, Ahad (10/5). Sebuah gerakan pro-demokrasi yang melumpuhkan Hong Kong selama berbulan-bulan tahun lalu telah menunjukkan tanda-tanda kebangkitan kembali dalam beberapa pekan terakhir ketika ancaman virus corona mereda (FOTO : REUTERS / Tyrone Siu)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Otoritas Hong Kong mengatakan telah menangkap 230 orang selama protes pro-demokrasi pada akhir pekan. Penangkapan terjadi setelah demonstrasi bersama di sebuah pusat perbelanjaan tumpah ke jalan-jalan pusat kota.
Ratusan polisi antihuru hara dikerahkan untuk membubarkan para pengunjuk rasa pada Ahad (10/5). Polisi mengatakan, mereka menangkap beberapa orang berusia antara 12 dan 65 tahun pada Senin (11/5).
Penangkapan terjadi dengan tuduhan pelanggaran, termasuk pertemuan yang melanggar hukum. Demonstran pun diduga menyerang seorang polisi dan gagal menunjukkan tanda identitas. Polisi menyatakan, seorang lelaki berusia 22 tahun ditemukan memiliki bahan yang diyakini dimaksudkan untuk membuat bom bensin.
sumber : Republika, Reuters
Advertisement