Kamis 14 May 2020 03:50 WIB

Kemenkes Malaysia Mengaku Telah Berhasil Melandaikan Corona

Jumlah peningkatan kasus sudah melambat dan berhasil dikendalikan.

Tentara Malaysia berjaga di area gerbang masuk pasar Raja Bot di Kampong Bharu di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (6/5). Malaysia membuka kegiatan ekonominya untuk pertama kalinya pada 04 Mei sejak masa lockdown coronavirus yang diberlakukan 18 Maret lalu. Di bawah peraturan baru, semua pekerja asing di bidang konstruksi, pabrik, komersial, dan restoran harus menjalani tes penyaringan COVID-19.
Foto: EPA-EFE/AHMAD YUSNI
Tentara Malaysia berjaga di area gerbang masuk pasar Raja Bot di Kampong Bharu di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (6/5). Malaysia membuka kegiatan ekonominya untuk pertama kalinya pada 04 Mei sejak masa lockdown coronavirus yang diberlakukan 18 Maret lalu. Di bawah peraturan baru, semua pekerja asing di bidang konstruksi, pabrik, komersial, dan restoran harus menjalani tes penyaringan COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR  -- Kementrian Kesehatan Malaysia (KKM) menegaskan tindakan yang diambil pemerintah dalam mengendalikan pandemi COVID-19 sejauh ini telah berhasil dalam melandaikan lengkung (flattened the curve) kurva. Jumlah penambahan kasus kini sudah melambat.

"Sejak dari awal wabah Covid-19 KKM telah menyampaikan kepada masyarakat mengenai jumlah kasus harian, jumlah kasus kumulatif dan juga kasus aktif. Jika dilihat pada kasus kumulatif memang jumlah kasus kumulatif semakin meningkat namun kadar kenaikan didapati semakin perlahan," ujar Dirjen KKM, Dr Noor Hisham Abdullah di Putrajaya, Rabu.

Baca Juga

Noor Hisham menegaskan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) yang telah diterapkan sejak 18 Maret 2020 dan dilanjutkan sebagai PKP 1, 2, 3, 4 dan seterusnya Perintah Kawalan Pergerakan Bersyarat (PKPB) telah membantu memberi ruang bagi pihak pemerintah dalam pelaksanaan pelbagai aktivitas dan tindakan kesehatan umum untuk membendung penularan Covid-19. Di antara tindakan yang telah dilaksanakan adalah pengawasan pintu keluar masuk internasional, penyaringan dan persampelan individu yang berkenaan, pendeteksian kasus secara aktif (Active Case Detection) dan juga pendekatan tertumpu (targeted approach) bagi kelompok yang dipastikan sebagai risiko tinggi.

Pada kesempatan yang sama, ia mengatakan pemberdayaan sosial (social empowerment) adalah amat penting di kalangan masyarakat. "Semua peringkat dan lapisan masyarakat perlu mengambil tanggungjawab sosial (social responsibility) dan memainkan peranan masing-masing dalam membendung wabah Covid-19. Ini bisa dilaksanakan dengan mengamalkan langkah-langkah pencegahan yang disarankan oleh KKM," katanya

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement