REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus mengundang investor masuk dan menanamkan modal di Indonesia seiring dengan rencana dibangunnya laboratorium khusus untuk menguji alat medis mulai tahun 2021 mendatang.
"Mulai tahun depan, Indonesia akan punya laboratorium untuk tes alat medis. Kita sudah rancang laboratorium ini selama tiga tahun dan akan dirampungkan tahun ini," kata Plt Direktur Perdagangan, Investasi dan Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Leonardo Teguh Sambodo dalam webinar di Jakarta, Rabu (14/5).
Leonardo menjelaskan nantinya investor akan dapat berkolaborasi dengan laboratorium itu untuk menguji alat medis atau alat kesehatan yang mereka produksi. "Kami harap akan ada lebih banyak investasi masuk ke Indonesia, terutama di sektor manufaktur, khususnya di bidang farmasi dan alat medis," ujarnya.
Pemerintah, lanjut Leonardo, juga terus akan mengundang investasi masuk. Pemerintah khususnya mengundang para investor yang tertarik untuk bekerja sama dengan perusahaan lokal yang telah memproduksi prototipe alat medis agar bisa naik kelas dan membuat alat mereka lebih komersil.
Hal itu perlu dilakukan lantaran saat ini sudah banyak inisiatif pengembangan alat medis, seperti ventilator atau alat medis lainnya, yang masih dalam tahap pengembangan prototipe. Di sisi lain ada pula yang akan masuk tahap komersil namun perlu dukungan lebih besar lagi.
"Kami akan memfasilitasi lebih banyak investasi di sektor manufaktur, di sektor kesehatan, khususnya farmasi dan alat medis," katanya.