Kamis 14 May 2020 08:15 WIB

Peneliti Temukan Lokasi Aman untuk Tinggal di Mars

Peneliti menemukan lokasi dengan tingkal radiasi yang minimal di Hellas Planitia.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Mars
Foto: NASA
Mars

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Tim peneliti telah mengidentifikasi lokasi yang bisa menjadi tempat persembunyian terbaik penjelajah Mars di masa depan. Lokasi tersebut adalah serangkaian tabung lava di Hellas Planitia.

Hellas Planitia atau Cekungan Tubrukan Hellas adalah cekungan akibat tubrukan yang terletak di belahan selatan planet Mars. Cekungan ini merupakan kawah cekungan yang muncul ke permukaan Planet Merah karena dampak meteor kuno.

Baca Juga

Setiap bagian Mars dapat membahayakan. Permukaannya gersang, kekurangan oksigen, dan ledakan setiap hari dengan radiasi matahari tanpa henti. Setiap penjelajah Mars masa depan akan membahayakan hidup mereka ketika mereka berangkat.

Dilansir di Live Science, Rabu (13/5) dijelaskan, Badan Antariksa AS (NASA) memiliki pengalaman puluhan tahun dalam mengangkut oksigen, makanan, dan air di luar Bumi. Tapi radiasi, adalah masalah yang lebih sulit untuk diatasi.

Dalam makalah baru, tim peneliti berpendapat bahwa tabung lava Hellas Planitia mungkin menjadi tempat teraman bagi para penjelajah Mars untuk berkemah.

Hellas Planitia menawarkan beberapa keuntungan perlindungan. Penyelidikan NASA telah menunjukkan bahwa lingkungan radiasi paling kuat di Mars ada di kutub. Tetapi Hellas Planitia terletak lebih dekat ke garis khatulistiwa.

Dari semua lingkungan Mars, cekungan itu merupakan salah satu yang paling rendah di kedalaman sekitar 7.152 meter. Itu berarti lebih banyak atmosfer tipis Mars di sana. Para peneliti menulis sekitar 50 persen lebih sedikit radiasi yang mencapai lantai cekungan daripada daerah dengan ketinggian lebih tinggi di Mars.

Di Bumi, perisai magnet yang kuat, yang dikenal sebagai magnetosfer, melindungi kita dari radiasi ruang yang keras. Tanpanya, aliran sinar elektromagnetik yang konstan akan merusak sel dan DNA kita.

Partikel terionisasi, mengalir melalui ruang sebagai angin matahari yang bergerak lambat atau sinar kosmik relativistik menambah risiko itu. Dari pengalaman satu-satunya manusia yang keluar dari magnetosfer, astronot Apollo, bahwa paparan beberapa hari saja terhadap partikel-partikel itu dapat memicu sakit kepala, kilatan cahaya dan katarak.

Selain itu, selalu ada risiko ledakan sinar matahari atau sinar kosmik dapat memaparkan habitat Mars pada dosis mematikan yang tiba-tiba.

Menurut NASA, ada begitu banyak perisai yang dapat Anda letakkan di pesawat ruang angkasa atau habitat. Bahkan para astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional menerima risiko kanker yang jauh lebih tinggi daripada yang akan mereka alami di Bumi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement