Kamis 14 May 2020 05:36 WIB

Bagaimana Bentuk Toilet Masjid di Zaman Rasulullah SAW?

Keberadaan toilet masjid zaman Rasulullah berbeda dengan masa kini.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Bagaimana Bentuk Toilet Masjid di Zaman Rasulullah SAW?. Masjid al Ghamamah (Republika/Syahruddin El-Fikri)
Bagaimana Bentuk Toilet Masjid di Zaman Rasulullah SAW?. Masjid al Ghamamah (Republika/Syahruddin El-Fikri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Eksistensi masjid sudah ada sejak zaman Rasulullah. Namun, perspektif umat Islam di zaman modern tentang masjid sepertinya tak bisa dipukul rata, khususnya soal desain masjid di zaman Rasulullah SAW.

Founder Rumah Fikih Ustadz Ahmad Sarwat mengatakan, di zaman Rasulullah SAW, setiap masjid tak dilengkapi dengan toilet. Sehingga apabila seorang yang sedang atau tengah melakukan ibadah di masjid harus mencari toilet lainnya yang dapat dijangkau.

Baca Juga

“Di zaman Rasulullah, semua masjid tidak ada toiletnya. Jadi kalau mau buang hajat, mereka pergi ke padang pasir atau ke suatu tempat yang memungkinkanlah begitu untuk buang hajat,” kata Ustadz Sarwat saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (13/5).

Sehingga, beliau menyampaikan, mayoritas calon jamaah yang hendak menunaikan aktivitas keagamaan di masjid pada zaman itu telah menyiapkan diri matang-matang. Baik terjaga dari wudhu, juga kesiapan lainnya semisal keperluan pokok yang sekiranya dapat dibawa jika harus beritikaf.

Sehingga, rata-rata umat Muslim di zaman itu kerap membawa tiga buah batu jika hendak bepergian ke mana-mana untuk beristinja. Begitu juga dengan desain masjid, Ustadz Sarwat juga mengungkapkan pada zaman Rasulullah pun umumnya rumah-rumah tak menyediakan toilet atau kamar mandi. Toilet biasanya terpisah jauh dari rumah-rumah warga.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement