REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kanselir Jerman Angela Merkel menuding Rusia telah melakukan kampanye peretasan yang menargetkan dirinya serta sejumlah anggota parlemen di Bundestag. Merkel memiliki bukti kuat yang menunjukkan agen-agen Rusia berada di balik serangan cyber 2015 yang menargetkan komputer di kantornya dan kantor anggota parlemen.
"Ini sudah keterlaluan," ujar Merkel dilansir Anadolu Agency.
Merkel mengonfirmasi laporan media bahwa penyelidikan oleh Kantor Kejaksaan Federal mengungkapkan banyak detail dan mengidentifikasi pelaku peretas. Koran mingguan De Spiegel melaporkan, pelaku peretasan adalah seorang perwira intelijen militer Rusia. Pihak berwenang telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk perwira intelijen militer tersebut.
Merkel mengatakan Rusia sedang mengejar strategi "perang hibrida", melakukan serangan siber. Selain itu, Rusia juga menyebarkan fakta yang menyimpang. Di sisi lain Merkel menegaskan bahwa Jerman akan terus melanjutkan hubungan diplomatik dengan Rusia.
"Meskipun demikian, saya akan melanjutkan upaya saya untuk hubungan baik dengan Rusia karena saya percaya ada setiap alasan untuk melanjutkan upaya diplomatik ini. Tetapi tentu saja, ini tidak akan membuatnya lebih mudah," kata Merkel.