REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan produksi massal alat kesehatan yang telah berhasil dikembangkan dalam negeri pada akhir Mei nanti. Jokowi mengatakan, sejumlah alat kesehatan yang dibutuhkan untuk mempercepat penanganan virus corona telah berhasil dikembangkan, seperti PCR test kit, rapid diagnostic test, ventilator, dan juga mobile BSL-2.
Menurut dia, produksi massal alat kesehatan tersebut dilakukan agar Indonesia tak lagi bergantung pada produk impor dari luar negeri. Hal ini disampaikan Jokowi saat meresmikan gerakan nasional #banggabuatanIndonesia melalui video conference di Istana Merdeka, Kamis (14/5).
“Dan kita harapkan ini pada akhir Mei ini semua inovasi-inovasi tersebut bisa diproduksi secara massal. Sehingga kita tidak tergantung lagi pada produk-produk impor dari negara lain,” ujar Jokowi.
Jokowi melanjutkan, di tengah pandemi saat ini, pemerintah perlu melihat kembali apa yang menjadi kekuatan bangsa dan apa kelemahannya. Sehingga kekuatan tersebut dapat dimaksimalkan dan dimanfaatkan untuk kondisi saat ini dan kelemahannya dapat diperbaiki.
Ia mengatakan, Indonesia sendiri memiliki banyak kekuatan dari berbagai karya dan produk inovasi yang berkualitas.
“Saya bersyukur negara dan bangsa kita memiliki banyak kekuatan, banyak karya-karya hebat, banyak produk-produk yang berkualitas yang kita hasilkan, yang lahir dari tangan saudara-saudara kita, yang memiliki talenta-talenta yang hebat,” ucap dia.
Selain itu, Indonesia pun juga harus mampu bertumpu pada kekuatan diri sendiri untuk menyelesaikan berbagai masalah dan tantangan di berbagai bidang.
“Dalam kondisi seperti ini kita harus mampu bertumpu pada kekuatan kita sendiri, berdiri di atas kaki sendiri. Kita harus mampu menyelesaikan masalah dan tantangan kita sendiri. Tantangan di bidang kesehatan maupun tantangan di bidang sosial ekonomi,” kata Jokowi.