REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoological Garden menerima bantuan dana CSR dari Bank BJB sebesar Rp 100 juta yang diserahkan oleh Wali Kota Bandung, Oded M Danial di pendopo Wali Kota, Kamis (14/5). Diharapkan, dana tersebut bisa memenuhi makanan satwa yang terdampak selama masa pandemi corona atau Covid-19.
"Sampai informasi ke Mang Oded, di kebun binatang ada hal yang memprihatinkan karena persoalan Covid-19. Mang Oded langsung mencoba mencarikan dana CSR untuk kebun binatang dapat dari bank BJB, Rp 100 juta," ujar Oded.
Meski dari sisi nominal tidak besar, ia berharap dana tersebut bisa membantu dan bermanfaat. Selain itu, pengelola kebun binatang diharapkan lebih bersemangat dan bertanggungjawab memelihara satwa.
Ia pun mengajak seluruh komunitas masyarakat atau pun pengusaha bisa turut berkontribusi memberikan bantuan untuk kebun binatang. Terlebih katanya, kebutuhan operasional khususnya untuk makanan satwa sangat besar.
Ketua Yayasan Kebun Binatang Bandung, John Sumampau mengatakan pihaknya berterima kasih kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung yang telah memberikan perhatian kepada Kebun Binatang Bandung di masa pandemi corona. Menurutnya, pihaknya akan terus berupaya menjaga dan merawat satwa yang dititipkan.
"Saya terharu, terenyuh dari Pak Wali memikirkan kebun binatang di saat kesibukan beliau mengurus Covid-19 tapi punya kepedulian," katanya.
Ia mengungkapkan, dana Rp 100 juta tersebut bisa digunakan pengelola untuk memenuhi kebutuhan makan satwa selama 10 hari ke depan. Katanya, kebutuhan makanan satwa per hari mencapai Rp 10 juta lebih.
Selama pandemi Covid-19, menurutnya makanan yang sulit diperoleh yaitu daging karena harganya yang relatif mahal dan stok rumput di penjual yang berkurang. Dengan adanya bantuan, ia mengaku kebun binatang bisa bertahan beberapa bulan ke depan di masa pandemi saat tidak ada pengunjung datang.
"Tapi tetap harus irit, karena masih ditutup (kebun binatang). Ada makanan untuk satwa dikurangi," katanya.
Ia mengatakan sejauh ini belum ada yang mati di masa pandemi. Menurutnya, pihaknya mengutamakan keberlangsungan hidup satwa.
"Banyak (bantuan), tiap hari ada yang ngedrop makanan. Masyarakat peduli dari perorangan maupun komunitas," ungkapnya.