Kamis 14 May 2020 12:25 WIB

Bulog Gelontorkan Ribuan Ton Gula Akhir Pekan Ini

Bulog akan menggelontorkan sedikitnya 22 ribu ton gula asal India

Rep: M. Nursyamsi/ Red: Hiru Muhammad
Pekerja menyiapkan gula pasir untuk disalurkan ke operasi pasar dan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Gudang Perum Bulog Sub Divisi Regional Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Jumat (3/4/2020). Pemerintah telah mengeluarkan izin impor gula putih sebanyak 100.000 ton kepada Perum Bulog dan PT RNI (Persero) untuk kebutuhan Ramadan dan lebaran.
Foto: ANTARA/Fauzan
Pekerja menyiapkan gula pasir untuk disalurkan ke operasi pasar dan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Gudang Perum Bulog Sub Divisi Regional Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Jumat (3/4/2020). Pemerintah telah mengeluarkan izin impor gula putih sebanyak 100.000 ton kepada Perum Bulog dan PT RNI (Persero) untuk kebutuhan Ramadan dan lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Dirut Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas mengatakan Bulog siap menyalurkan gula putih kristal  ke pasar pada akhir pekan ini guna menjamin ketersedian gula untuk rakyat, terutama menjelang lebaran. Sehingga harga kebutuhan pokok tersebut bisa tetap terjangkau masyarakat luas.

Menurut Buwas, Bulog baru saja mendapatkan pasokan gula dan akan segera menyalurkannya agar kebutuhan pokok bisa tetap tersedia, terlebih lagi di situasi luar biasa seperti sekarang, ditambah akan ada kegiatan Lebaran yang sudah di depan mata.

"Bulog akan menggelontorkan sedikitnya 22 ribu ton gula yang baru saja didatangkan dari India. Tujuan utama kegiatan ini untuk mengisi kebutuhan gula di pasar rakyar pada bulan Ramadhan dan lebaran sehingga tidak ada kekhawatiran di masyarakat," ujar Buwas di Jakarta, Kamis (14/5).

Buwas menyampaikan impor gula tersebut baru sebagian dari izin impor yang diberikan negara kepada Bulog dari total 50 ribu ton. Menurut mantan Kepala Bareskim Polri itu, impor gula merupakan bagian dari penugasan negara untuk stabilisasi harga gula pasir.

Kata Buwas, sebagaimana diketahui harga gula pasir di tingkat konsumen sejak menjelang bulan Ramadhan hingga saaat ini mencapai harga Rp.19 ribu per kilogram sehingga perlu ada intervensi yang masif dari pemerintah. "Dengan stok yang dikuasai, Perum Bulog sangat optimistis dapat menekan harga gula kembali ke HET Rp 12.500 per kilogram," kata Buwas.

Selain itu, keamanan jumlah stok beras yang tersebar di seluruh wilayah kerja Perum Bulog hingga saat ini mencapai 1,4 juta ton. Buwas menyampaikan Perum Bulog juga terus melakukan pengadaan dalam negeri berupa gabah dan beras dari petani yang saat ini sedang panen raya dan hingga pertengahan Mei ini serapan Bulog sudah mencapai 290 ribu ton.

"Kami optimistis core bisnis kita tidak terganggu selama masa pandemi Covid-19 dan kami selalu siap mengemban tugas untuk pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat serta penyerapan gabah beras dalam negeri selama panen raya yang jatuh di bulan Ramadhan," kata Buwas. 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement