REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial (Kemensos) menargetkan penyaluran bantuan reguler Kemensos yakni program sembako/bantuan pangan nontunai (BPNT) selesai sebelum lebaran. Sekretaris Jenderal Kemensos Hartono Laras mengatakan, saat ini tinggal 1,5 juta keluarga yang belum terdistribusi bantuan sembako BPNT.
"Kita sudah mendapatkan laporan untuk terkait penyaluran program sembako BPNT saat ini tinggal 1,5 juta keluarga, ya ini akan kita selesaikan, mudah-mudahan bisa sebelum lebaran," ujar Hartono saat menggelar konferensi pers progres penyaluran bansos Kementerian Sosial di Jakarta, Kamis (14/5).
Hartono mengungkapkan, Kemensos juga memperluas jumlah penerima program sembako BPNT, dari 15,2 juta menjadi 20 juta penerima. Perluasan ini dilakukan sebagai akibat adanya pandemi Covid-19. "Setiap bulan jug dinaikin limitnya dari Rp150 ribu ke Rp200 ribu per keluarga," kata Hartono.
Sementara, program reguler Kemensos lainnya yakni program keluarga harapan (PKH) juga diperluas dari 9,2 juta menjadi 10 juta. Ia menerangkan pencairan PKH ini diberikan dengan skema empat tahap, dengan tahap pertama yakni periode Januari-Maret sudah diserahkan pada Januari. Sedangkan pencarian April-Juni diserahkan Maret, dan seterusnya diserahkan setiap bulan.
"Nah pencairan mulai April-Desember itu dicairkan setiap bulan, jadi ini untuk 10 juta keluarga dalam data terpadu kemensos , alhamdulillah sudah selesai pencairannya," katanya.
Ia melanjutkan, untuk program nonreguler Kemensos, yang sebelumya tidak ada dalam anggaran Kemensos, pertama adalah bantuan sosial sembako untuk wilayal DKI Jakart 1,3 juta keluarga dan 600 ribu dari Bodetabek.
Kemudian terkait dengan bantuan sosial tunai untuk 9 juta keluarga di luar Jabodetabek, setiap bulan baik sembako maupun bantuan sosial tunai itu mendapat bantuan senilai Rp600 ribu setiap bulan per keluarga selama 3 bulan. "Tapi khusus bantuan sosial sembako itu setiap penyaluran nilainya Rp300 ribu," katanya.