REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Inggris telah menerbitkan protokol bagi para atlet agar bisa kembali menjalani pelatihan dengan aman menyusul sudah adanya lampu hijau kompetisi olahraga elit bisa dilanjutkan secara tertutup mulai 1 Juni.
Langkah pertama dari protokol tersebut mencatat bahwa setiap atlet dan pemain diizinkan berlatih di fasilitas pelatihan yang sama, tetapi tetap diminta melakukannya secara individu dengan menerapkan aturan social distancing.
Sementara langkah kedua memungkinkan latihan dilakukan secara berkelompok sehingga para pemain dan pelatih bisa melakukan kontak jarak dekat. Namun tahapan kedua ini baru bisa terjadi apabila pemerintah memberikan lampu hijau.
"(Protokol) memungkinkan atlet untuk bisa memulai kembali olahraga kompetitif secara tertutup. Tetapi kami belum memberikan lampu hijau," kata Menteri Digital, Budaya, Media, dan Olahraga Inggris Oliver Dowden seperti dikutip AFP, Kamis.
"Itu hanya dapat terjadi atas saran para ahli medis," katanya menambahkan.
Sejumlah klub Liga Inggris juga sudah mulai melakukan sesi latihan individu. Mereka berharap agar latihan tim bisa dilakukan secepatnya pekan depan sebagai persiapan restart Liga Premier yang kemungkinan dilanjutkan pada pertengahan Juni.
Namun Kepala Eksekutif Olahraga Inggris Sally Munday menyatakan pilihan untuk kembali berlatih secara kelompok itu tetap menjadi keputusan personal setiap pemain.
"Setiap olahraga dan keadaan seseorang berbeda-beda. Sementara jelas ada banyak yang ingin kembali berlatih sesegara mungkin. Akan ada orang-orang yang menentang karena peduli dengan keadaan mereka," kata Munday.
Sejumlah pemain klub Liga Premier sempat merasa khawatir soal kemungkinan terburuk yang dapat terjadi apabila liga dilanjutkan.
"Momen kita kembali adalah bukan hanya untuk alasan sepak bola, tapi kondisi aman bagi kami para pemain dan seluruh staf medis serta wasit," kata pemain Manchester City, Raheem Sterling.
Protokol latihan yang sudah diterbitkan itu masih akan terus dilakukan penyesuaian dengan kebutuhan para pemain dan staf sebelum segala bentuk pelatihan benar-benar dapat digelar.