Kamis 14 May 2020 16:38 WIB

Atlet Pelatnas Bulutangkis Rayakan Lebaran di Cipayung

Atlet akan diperbolehkan menerima kunjungan dari orangtua dan keluarga secara terbata

Rep: Fitrianto/ Red: Muhammad Akbar
Menpora Zainuddin Amali saat meninjau Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (6/2).
Foto: Republika/Afrizal Rosikhul Ilmi
Menpora Zainuddin Amali saat meninjau Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (6/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Para pebulu tangkis yang tinggal di Pelatnas akan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1441 H di Cipayung. Pasalnya meski PBSI akan diliburkan pada 21-26 Mei 2020. Akan tetapi, demi menjaga kesehatan dan keselamatan, para atlet akan tetap menjalani karantina tertutup di pelatnas.

Atlet akan diperbolehkan untuk menerima kunjungan dari orangtua dan keluarga secara terbatas di waktu lebaran, sesuai dengan SOP PBSI. Kegiatan ini akan dijadwalkan dan dikoordinasi oleh tim Pembinaan Prestasi (Binpres) dan tim dokter PBSI. 

PBSI juga akan mendiskusikan kemungkinan pelaksanaan teknis shalat Ied di pelatnas. Seandainya memungkinkan untuk dilaksanakan, kegiatan ini juga harus mengacu pada protokol keselamatan dari pemerintah.

"Selama masa libur lebaran, atlet tetap harus berada di pelatnas dan masih belum boleh meninggalkan pelatnas. PBSI akan tetap memfasilitasi kebutuhan mereka di pelatnas, termasuk kebutuhan makanan dan latihan, akan diatur dan dikontrol oleh bagian-bagian terkait," ujar Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Kamis (14/5).

Di tengah masa sulit akibat pandemi Covid-19, PBSI bersyukur dapat memenuhi kebutuhan internal demi tetap berlangsungnya pelatnas bulutangkis. PBSI telah membayar gaji dan THR karyawan serta pelatih secara penuh. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement