REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Agung Al-Azhar di masa pandemi Covid-19 mengalami pengurangan. Kepala Kantor Masjid Agung Al-Azhar, Iding menyebut, biasanya masjid bisa mengeluarkan zakat berupa beras sebanyak 24 ton.
"Saya belum cek seberapa banyak nominal pengurangannya. Tahun lalu, biasanya zakat fitrah kita keluarkan dengan beras mencapai 24 ton. Tapi untuk sekarang itu berkurang," ucap Iding saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (14/5).
Iding menyebut penerimaan zakat sudah dibuka sejak awal Ramadhan. Kapan pun jamaah ingin menyerahkan zakatnya akan dilayani dan diterima oleh petugas. Namun, secara resmi baru dibuka pada Selasa (12/5).
Di Al-Azhar, ia menyebut penerimaan zakat dilakukan menggunakan uang. Selanjutnya, oleh panitia dana zakat fitrah yang terkumpul dibelikan beras, lalu dibagikan. Namun untuk tahun ini, ada kemungkinan pemberian zakat fitrah kepada mustahik dilakukan menggunakan uang tunai.
"Kebanyakan yang membayar zakat fitrah dari luar lingkungan masjid. Kalaupun masyarakat sekitar, jumlahnya sedikit karena kebanyakan berupa perkantoran," kata dia.
Adapun informasi mengenai penerimaan zakat fitrah sudah dibagikan menggunakan berbagai cara dan memanfaatkan sejumlah media sosial. Masjid Agung Al Azhar sudah membentuk kepanitiaan zakat fitrah seiring dengan pembentukan kepanitiaan Ramadhan sebelum masuk bulan suci ini.