REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) memberdayakan masyarakat luas untuk membuat masker sebagai salah satu langkah penanganan Covid-19 melalui Satuan Tugas (Satgas) Peduli Covid-19.
"Pandemi ini juga berdampak secara ekonomi sehingga kami berdayakan sekitar 200 orang untuk membuat masker kain," kata Ketua Satuan Tugas NU Peduli Covid-19 dr Muhamad Makky Zamzani saat diskusi daring dengan tema "Dukungan Relawan Organisasi Keagamaan dan Relawan Indonesia Bersatu" di Jakarta, Kamis (14/5).
Selain itu, organisasi Islam tersebut juga membantu membuat jejaring ekonomi dengan pemberian sekitar 20 ribu sembako dengan target sebanyak 100 ribu sembako.
"Saat ini baru 20 ribu sembako dan kami berharap dalam beberapa bulan ke depan dapat memenuhi target 100 ribu sembako tersebut untuk membantu pemerintah secara umum," kata dia.
Secara umum, NU melaksanakan program-program terkait penanganan Covid-19 dengan adanya satuan tugas (satgas). Satgas tersebut agar dapat menyebarkan informasi-informasi lebih cepat baik ke berbagai pesantren, masyarakat luas termasuk perkumpulan majelis taklim.
Sistem kerja di satgas juga bertahap dimana saat awal didirikan NU pusat menghubungi jajaran wilayah dan pengurus cabang di daerah Jawa. Namun, saat ini sudah di 32 provinsi dan meliputi hampir 302 kabupaten dan kota yang sudah terkoordinasi untuk penunjukan pos satgas.
Terkait capaian dari satgas NU peduli Covid-19, dia mengatakan telah dibuat 91.729 poster, lima buku panduan, 10 video dan berbagai media lainnya.
Kemudian telah dilaksanakan 614 pelatihan dengan total 10.478 orang yang dilatih, 5.912 desa tersosialisasi, 1.336 rencana aksi desa serta adanya 1.092 relawan.
"Sebanyak 1.092 relawan nasional yang terdaftar di database kami. Namun juga ada di daerah yang belum menyampaikan secara umum jumlahnya, saya yakin lebih dari 10 ribu orang," kata dia.